Mata Aceh
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Aceh
    • Banda Aceh
    • Aceh Barat
    • Aceh Besar
    • Aceh Tamiang
    • aceh tenggara
    • Aceh Timur
    • Aceh Utara
    • Pidie Jaya
    • Bener meriah
    • Berita Lhokseumawe
    • Bireuen
    • Blangpidie
    • Langsa
    • Lhokseumawe
  • Bisnis
  • Budaya
  • Business
  • cerpen
    • Cerita Hari Senin
    • Cerita Hari Selasa
    • Cerita Hari Kamis
    • Cerita Hari Saptu
    • Cerita Hari Minggu
  • Nasional
    • Jakarta
    • Medan
  • Seleb
  • Opini
  • Pemilu
  • Politik
  • Beranda
  • Aceh
    • Banda Aceh
    • Aceh Barat
    • Aceh Besar
    • Aceh Tamiang
    • aceh tenggara
    • Aceh Timur
    • Aceh Utara
    • Pidie Jaya
    • Bener meriah
    • Berita Lhokseumawe
    • Bireuen
    • Blangpidie
    • Langsa
    • Lhokseumawe
  • Bisnis
  • Budaya
  • Business
  • cerpen
    • Cerita Hari Senin
    • Cerita Hari Selasa
    • Cerita Hari Kamis
    • Cerita Hari Saptu
    • Cerita Hari Minggu
  • Nasional
    • Jakarta
    • Medan
  • Seleb
  • Opini
  • Pemilu
  • Politik
Mata Aceh
Home Opini

Belajar berfikir kritis dari lalat Yang Menjijikan

Redaksi by Redaksi
10 Februari 2021
in Opini
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Mataaceh.com, Lalat adalah hewan yang menjijikan. Lalat terbang ke sana- kemari, ia hinggap di tempat sampah, di kotoran hewan, bahkan mungkin di makanan kita. Dengan keadaan seperti ini, lalat membawa banyak kuman di tubuhnya dan menjadi penyebar penyakit, sehingga banyak orang berusaha menjauhkan makanan dan minuman mereka dari lalat, agar tidak terkena penyakit seperti diare dan sebagainya. Begitu juga dalam kehidupan manusia,orang yang bersalah akan menghindar dari orang yang pingin Mecari secara detail sebuah permasalahan.
Berati Disini orang yang bersalah ibarat kan dengan sampah,kotoran dan makanan ibarat kan sebuah intansi.

Jadi pemimpin yang bersalah akan menghindar supaya tidak masuk lalat dalam makan tersebut.
yang Mecari tau permasalahan ibarat lalat.

BACAJUGA

Forum Paguyuban Mafia

Rangkang Demokrasi Di Aceh Utara Mulai Goyang

Lalu filosofi yang membuat penyakit pada latat dalam kehidupan manusia adalah orang yang terlibat dalam masalah akan mencari cara untuk mematikan lalat, seperti racun lalat,makan sangat banyak lalat lengket pada racun tersebut, bisa di ibarat kan racun tersebut adalah pembungkaman.

Akan tetapi, jika kita bisa melihat secara detail bagian-bagian tubuh lalat, kita akan menemukan satu bagian lalat yang sungguh menjadi inspirasi bagi kita untuk belajar kritis. Bagian itu adalah mata lalat. Mengapa mata lalat bisa menjadi inspirasi belajar kritis? Mata lalat yang majemuk dapat memberikan inspirasi pada pikiran kita untuk berefleksi tentang sudut pandang dan cara berpikir para filsuf, yakni para pecinta kebijaksanaannya.

Sebab, mata majemuk lalat melihat suatu ‘hal’ dari beberapa pembagian mata majemuknya, sehingga lalat bisa menangkap obyek yang dilihatnya dengan jelas. Begitu pula belajar sikap kritis, ibarat mata lalat, pikiran kita diajak untuk mengenali sudut pandang para filsuf satu per satu dalam memahami dunia.

Hal ini bukanlah suatu hal yang biasa dan sia-sia, namun melatih pikiran kita untuk bisa ‘bergerak’ dalam berbagai sudut pandang yang baik maupun buruk,sehingga kita juga terbiasa melihat sesuatu hal dari berbagai sudut pandang seperti mata majemuk lalat.

Selain itu, belajar berpikir kritis menguntungkan kita dalam mengambil keputusan yang paling baik. Mengapa? Karena dengan melihat masalah dari berbagai sudut pandang, kita dapat memahami masalah dengan lebih jelas, sehingga kita pun dapat mengambil solusi yang paling baik. Baik di sini dalam arti tepat dan adil untuk semua subjek yang terkait dengan masalah tersebut.

Penerapan

Dalam berbagai sudut pandang, ide yang tidak diwujudkan ibarat harimau ompong, yang hanya bisa mengaum tanpa bisa menggigit sasarannya. Begitu juga ide tentang mata majemuk lalat yang tertera di atas tidak akan bisa memberikan bukti perubahan yang nyata dalam kehidupan kita, jika tidak dituangkan dalam hidup kita sehari-hari.

Maka, kita harus menarik kaki Sang ide, agar ide tersebut bisa membumi dan merubah kehidupan yang kita alami saat ini. Sebagai contoh, kemajemukan sudut pandang kita dapat digunakan untuk melihat masalah-masalah politik yang terjadi di negara kita, serta posisi dan tindakan apakah yang paling baik yang akan kita ambil, agar Indonesia semakin membaik kondisinya. Tentunya, kita sebagai masyarakat Indonesia juga mempunyai peran dalam membangun bangsa dan Negara. 

Tantangan bagi kita adalah bagaimana kita dengan sikap kritis tersebut, kita bisa membawa perubahan yang radikal dalam hidup kita. Dengan modal latihan kemajemukan sudut pandang para Pecinta Kebijaksanaan, kita bisa memberikan kontribusi dalam membangun negara. Sehingga, bukan hanya sebagai komentator dalam pertandingan politik antara klub-klub partai politik, tetapi berpartisipasi dalam pertandingan sebagai pelatih yang memberikan instruksi kepada para pemain politik, agar bermain dengan baik, jujur dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat.

Kemajemukan sudut pandang dapat melatih sikap kritis kita terhadap segala sesuatu. Dan dengan sikap kritis, kita dapat ambil bagian dalam membangun Negara, agar lebih baik serta mewujudkan kead.

Tags: Opini Politik

BERITA LAINNYA

Opini

Forum Paguyuban Mafia

30 Maret 2021
Opini

Rangkang Demokrasi Di Aceh Utara Mulai Goyang

18 Maret 2021
Opini

Meneropong Calon Bupati Aceh Barat

6 Maret 2021
Opini

Waspada! UMKM Bisa Hancur Akibat Rasa Jijik

17 Februari 2021
Opini

Pemuda Bener Meriah:”Dinas Pertanian Bener Meriah Gagal Berikan Pencerdasan Kepada Petani

17 Februari 2021
Nasional

Pemda Dilarang Jadi Jongos Dewan Pers

3 Februari 2021
Next Post
Penegak hukum Jangan mau digiring oleh LSM yang menyebarkan informasi tidak benar dan menyesatkan.

Penegak hukum Jangan mau digiring oleh LSM yang menyebarkan informasi tidak benar dan menyesatkan.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERPOPULER

  • Simak ! Ketua JASA Abdya Aceh Sebut Referendum Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammad Fadli, Seorang Pejuang Dari Pelosok Negeri.

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DPD Demokrat: “Inilah Penampakan Gerombolan ‘Begal Politik’ di Aceh”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolri: Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan JAD dan Pernah Ngebom di Jolo Filipina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dana Desa Gampong Seunebok Saboh Dituding Terindikasi korupsi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

  • About Us
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Terms & Conditions
Mata Aceh

COPYRIGHT © 2021 MATA ACEH. ALL RIGHTS RESERVED

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Aceh
    • Banda Aceh
    • Aceh Barat
    • Aceh Besar
    • Aceh Tamiang
    • aceh tenggara
    • Aceh Timur
    • Aceh Utara
    • Pidie Jaya
    • Bener meriah
    • Berita Lhokseumawe
    • Bireuen
    • Blangpidie
    • Langsa
    • Lhokseumawe
  • Bisnis
  • Budaya
  • Business
  • cerpen
    • Cerita Hari Senin
    • Cerita Hari Selasa
    • Cerita Hari Kamis
    • Cerita Hari Saptu
    • Cerita Hari Minggu
  • Nasional
    • Jakarta
    • Medan
  • Seleb
  • Opini
  • Pemilu
  • Politik

COPYRIGHT © 2021 MATA ACEH. ALL RIGHTS RESERVED