Home Archives

Partai Politik Adalah Pemisahan Rakyat Dengan Wakil Rakyat

SHARE |

Mataaceh.com| plutokrasi adalah sebuah pandangan politik bahwa Sanya sistem politik yang mendominasi panggung politik adalah para kaum pemodal dikarenakan perihal politik sangat lah mahal dalam merebut kekuasaan ,kita ingin melihat kondisi tersebut dalam ruang lingkup aceh ,aceh adalah salah satu wilayah yang mempunyai sumberdaya alam yang banyak, sehingga siapa saja yang masuk ke aceh akan memanfaatkan sumber kekayaan alam aceh untuk kekayaan pribadi sehingga aceh di kuras oleh beberapa elit politik yang mempunyai modal besar,

aceh dalam masa ke masa akan menurun sumberdaya alam,sehingga mengakibatkan bencana alam yang parah,yang berefek langsung kepada penduduk dalam ruang lingkup ekploitasi sumberdaya tersebut,

tempat-tempat peng eksploitasi sumber daya tersebut akan menjarah semua hal bahkan akan menghilangkan sejarah-sejarah para leluhur dan penanda sejarah seharusnya pemerintah harus menjaga nya,
sungguh sangat miris melihat kondisi hari ini ,

dengan kekacauan politik di aceh maka para banget-badet politik yang banyak modal akan memborong apa saya yang di miliki oleh aceh namun perihal itu tidak di persoalkan oleh masyarakat aceh yang tidak paham dan tidak ada daya dalam melarang para pemodal tersebut,

hari ini kaum plutokrasi ia lah para politisi yang ada di dalam tubuh pemerintah aceh itu sendiri,dengan anggaran politik yang sangat luar biasa besar namun masyarakat di pisahkan saat tidak di butuhkan,

dalam perspektif ini masyarakat di jadikan tumbal yang sangat empuk di karna kan masyarakat awam yang tidak mau mengenal politik terlalu jauh,

awal-awal pemilihan umum/pemilu masyarakat di jadikan tameng dalam politik untuk bisa maraup suara sebesar-besarnya apa pun akan di lakukan oleh para calon dalam pemilihan untuk bisa mendapatkan suara sebesar-besarnya ,modal yang di pakai sangatlah luar biasa besar sehingga masyarakat bisa begitu mudah di peras kepercayaan terhadap kadidat dalam pemilihan,

setelah pemilu selesai dan kadidat pun sudah terpilih, Meraka sudah selesai dengan masyarakat ramai tinggal beberapa orang saja atau kelompok/keluarga yang mesih bisa berharap,selain itu semuanya di pisahkan dengan cara yang tidak sopan bahkan banyak di antaranya masyarakat di anggap sampah yang tidak terpakai lagi ,

pengurus partai akan memberikan tujuan-tujuan partai kepada si kadidat yang lolos pemilu,apa yang telah mereka habiskan saat kompanye dan anggaran belanja mereka semua harus di tarik kembali apapun resikonya tetap harus di turuti jika tidak maka surat pemecatan dalam partai tersebut akan di layangkan kepada kadidat yang terpilih,

hasilnya apa ,mereka akan bekerja untuk partainya masing-masing dan akan menjarah isi bumi yang rakyat punya,tidak hanya itu mereka mengundang investor-investor asing untuk mengaruk alam aceh yang sangat bersejarah untuk bisa mendapatkan kekayaan sebesar-besarnya,

tidak hanya itu saja Meraka memainkan peranan nya sampai ke akar-akar rumput untuk mecekik rakyat sehingga rakyat yang tidak berdaya akan menjadi tumbal dan pasrah kepada sang pencipta,

meraka membuat kebijakan yang sangat bertentangan dengan keinginan rakyat,kebijakan yang Meraka buat untuk bisa meloloskan program-program partainya dan para sanak keluarganya,

saat masyarakat turun untuk menangih janji-janji nya, suara manis pun keluar dari mereka yaitu “akan kita musyarwarahkan”, padahal mereka sistematis berbohong dengan orang-orang partainya dan orang-orang terdekat nya untuk menipu rakyat,

hasilnya nol tidak ada kabar tentang tuntutan rakyat , saat rakyat mengkritiknya terlalu dalam maka para kader-kader partai marah,dan semacam itu selalu terulang hingga penindasan,penghisapan oleh kaum pemodal tidak pernah selesai,

saya sendiri selaku generasi yang melihat para perwakilan rakyat hanya diam dalam posisi rakyat tercepit hari ini dan hadir di Tengah-Tengah ke brutalan para politisi hari ini yang sanggup melihat rakyatnya terseret jauh dari makna kesejahteraan,mereka mempertontonkan kemiskinan yang hasil dari kebijakan mereka ke pada tetangga wilayah aceh,

untuk itu rakyat harus sadar, bahwa partai-partai politik itu seperti geng-geng yang memperkuat diri dengan kader-kadernya untuk menguasa sumberdaya alam hingga sumber-sumber pendapatan lain yang menguntungkan kelompoknya, dan rakyat akan di jadikan budak yang di persibukkan dengan cara adat dan budaya,

rakyat seharusnya sadar betul dalam kesadaran politik jangan hanya melihat dan ikut-ikut saja ,tapi harus memahami secara penuh apa saya yang di jalan kan dalam proses politik,

para kaum pemodal mereka bekerja dalam merencanakan pengurasan/menjarah rakyat dalam semua sisi,misalkan ekonomi,politik,agama,pendidikan, semua yang mampu menjadikan mereka laba sebesar-besarnya,

bandet-bendet demokrasi mereka paham betul rakyat sedang sibuk dengan apa!, pasti hutang-hutang kopi di warung dekat pantai oleh nelayan, atau warung-warung kopi kecil di pinggir sawah,dan para kaum-kaum miskin desa lainya, sehingga kesempatan bagi para” pecandu kekayaan dan penindasan” sangatlah jeli dalam menipu rakyat,

para rakyat miskin,mereka lupa bahwa apa yg mereka kerjakan selalu keterkaitan dengan kebijakan yang di buat oleh pemerintah,misalkan harga kopi,padi hingga hasil pangan lainnya sampai harga buruhpun mereka perhitungkan demi mencari laba,

para dewan-dewan rakyat hanya boneka partai saja yang di kontrol oleh kepala partainya selaku orang tertinggi dalam organisasi kepartaian, sehingga ap yang rakyat minta tidak pernah terkabulkan dan tuntutan nya tidak pernah terpenuhi ,

saya selaku penulis inggin memberikan satu pertanyaan dalam kesempatan hari ini ,apakah rakyat sudah sejahtera?

oleh: T.m Naso yang salah satu mahasiswa di universitas di aceh

Tags:

Share :

SHARE |

Leave a Comment

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI UNTUKMU