Mataaceh.com| Lhokseumawe,Koordinator Garda Muda Aceh, Ahmad Mirza mengatakan, Sekda dan Ketua DPRK Lhokeeumawe salah kaprah terkait wancana melakukan seluruh pelajar tingkat SD hingga SMA yang tidak bisa baca Al Quran, maka tidak bisa diluluskan sekolah..(14/3/2021).Minggu
Menurutnya, seharusnya sekda membuat aturan yang tidak membebani wali murid dan siswa/i, yaitu terkait banyaknya pungutan di sekolah yang ada di Lhokseumawe.
“Banyak siswa/i putus sekolah karna tidak sanggup bayar Iuran yang menumpuk, bahkan ada lagi yang sudah lulus tapi tidak berani ambil ijazah karna tidak sanggup bayar uang Osis, uang Les, serta pungutan lainnya, seharusnya itu yang harus di bahas dan di hentikan,” ucapnya.
Lanjutnya, boleh melakukan peraturan seperti itu, tetapi seharusnya pemerintah melihat dulu kenapa siswa/i terebut tidak bisa baca Alqur’an, pemerintah harus cari tau dulu jangan terlalu gegabah membuat keputusan dan untuk DPRK juga jangan langsung sepakat tanpa melakukan riset terlebih dahulu apa yang di inginkan rakyat.
“Liat dulu kenapa, apa faktornya sampai tidak bisa baca Alqur’an, apakah karna mereka tidak mengaji faktor kekurangan ekonomi, banyak adik-adik kita yang sekolah, setengah harinya kerja, untuk membantu beban orang tuannya membayar pungutan yang ada di sekolah,” pungkasnya
Lanjutnya lagi, jadi untuk membuat satu peraturan yang baru untuk pemerintah disarankan agar menulusuri dulu apa faktor dan penyebabnya jangan terlalu gegabah dalam mengambil keputusan.