BANDA ACEH – Beredar di media sosial vidio sekelompok muda mudi sedang berjoget ria saat live music di salah satu cafe ternama di Peunayoeng di nilai telah menodai Syari’at Islam dan melanggar protokol kesehatan (Prokes).Rabu (21/4/2021) malam.
Konser Amal untuk membantu korban bencana Nusa Tenggara Timur (NTT) diselenggarakan oleh pekumpulan muda mudi Aceh, sehingga dinilai marwah Aceh dipermalukan oleh generasi Aceh Sendiri.
Kegiatan tersebut menjadi kontroversi di kalangan masyarakat Aceh. Pasalnya, selain tidak mematuhi protokol kesehatan, acara tersebut diduga di lakukan saat tadarus Alquran di mesjid, banyak kalangan tokoh dan organisasi pemuda menyayangkan kejadian tersebut.
Seperti yang diutarakan oleh Ketua Garda Muda Aceh (GMA), Teuku Raja Alqausar, menilai kejadian itu adalah pukulan keras bagi Rakyat Aceh karena beberapa hal, antara lain peristiwa memalukan itu terjadi di wilayah yang dikenal sebagai daerah Serambi Mekkah, daerah yang masyarakatnya religius islami dan menerapkan syariat Islam sebagai aturan hukum.
Menurutnya, Ini adalah marwah Syari’at islam di Aceh yang di nodai oleh generasi Aceh sendiri, seharusnya pihak WH dan Satpol PP tidak kecolongan terhadap kegiatan yang bertentang dangan syari’at Islam dan pelanggar Protokol Kesehatan.
“Tujuan mereka memang mulia karna untuk membantu saudara kita di NTB, tetapi caranya yang salah, sehingga terjadi mudharat bagi diri sendiri, untuk Satpol PP dan WH untuk lebih memperketatkan pengawasan, jangan ada lagi kecolongan yang memalukan seperti ini” tutupnya