Subulussalam | Pemerintah Subulusalam diduga tutup mata dalam melakukan pengawasan terhadap kios pengencer dalam menjual pupuk bersubsidi dengan harga melampau HET.
Pasalnya, Wali Kota Subulussalam kurang melakukan pengawasan terhadap penjualan Pupuk bersubsidi sehingga banyak kios pengencer di kota subulusalam menjual pupuk bersubsidi tidak sesuai dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah, sehingga banyak petani kesulitan untuk mendapakan Pupuk Subsidi.
“Kami para petani dan pekebun susah untuk mendapatkan pupuk subsidi di kios-kios pengecer ada sebagian yang dapat tapih dijual dengan harga tidak sesuai dengan harga HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah” keluh Masyarakat.
Secara terpisah, pihak kios pengencer Pupuk bersubsidi saat di konfirmasi terkait hal tersebut mebenarkan pernah menjualkan Pupuk bersubsidi dengan harga melebihi HET.
“Ada di jual 160 ribu, itu karna mereka minta bantu, karna mereka tidak mempunyai RDKK”akunya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan mengatakan pihaknya telah mencoba melakukan pantaun tetapi tidak pernah mendapat laporan dari petani.
“Semua sudah di panggil dari pihak kios tetapi tidak ada pemersalah”ucapnya.(26/4).Senin.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya udah membentuk tim kontrol. Ada pengakuan dari pihak kios,mereka pernah mengatakan pihak kios hanya menambahkan ongkos antar karna itu sudah ada kesepakatan pihak kios dan petani.
Saat ditanyakan oleh pewarta, apakah di benarkan terkait alasan ongkos antar untuk penambahan harga pupuk bersubsidi.
Ia mengatakan,”ini kan ada lini lininya, lini lini distrubusi kan ada, dan itu kita susuaikan, itu adalah kesepakatan pihak mereka, itu bukan dalam daftar kita”tutupnya.
Sehingga berita ini tayang pewarta media ini belum mendapat tanggapan dari Wali Kota Subulussalam, terkait melampaunya harga pupuk bersubsidi di kota Subulussalam.
Sumber : Radar Aceh