Lhokseumawe: Keberadaan Sampah dibuang tidak pada temnpatnya bukan hanya menuai Bau Tak Sedap Merebak,akan tetapi Kondisi sampah tidak tertulangi tersebut juga mengancam penyumbatan drainase.
Dari pantauan Tim Liputan, tampak Drainase diseputaran Jalan Petua Ibrahim, Taman Riyadah dan Pasar yang semakin tertutup berbagai macam jenis sampah menumpuk bahkan memenuhi lokasi yang seharusnya menjadi saluran tersebut, Jumat (04/06/2021).
Kondisi sampah yang paling parah di saluran air depan Taman Riyadah, dan parit atau saluran air dijalan Petuah Ibrahim, tumpukan sampah tidak tertanggulangi ini juga terlihat di Jalan Pasee, bahkan juga sejumlah sudut lainnya di kawasan Kota Lhokseumawe.
“Jika dibiarkan berlarut lalrut Kondisi drainase dipenuhi Sampah tersebut bukan hanya merusak pemandangan, namun juga mengeluarkan bau menyengat tak sedap, serta Biang penyakit bahkan juga sebagai penyebab banjir,.” Sebut Pengamat lingkungan M.Dahlan (LSM Shahara)
Selaku Pengamat lingkungan (LSM Shahara) M. Dahlan menyayangkan jika kondisi sampah menjadi persoalan pencemaran lingkungan, bahkan juga sebagai dampak penyebab banjir kota.
Namun Demikian dikatakannya menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan tersebut bukan semata menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi diperlukan peran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan Gotong Royong (Gotroy) yang selama ini sudah memudar.
“Kalau menurut saya sependapat itu diperlukan Konsep bersama pemerintah dan masyarakat lingkungan, artinya Pemerintah perlu mendoroong menghidupkan kembali aktifitas Gotroy jumat bersih, apakah sebulan sekali atau sebulan 2 kali,”Ujar M.dahlan
Sementara Salah seorang mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal), Muhammad Fadli mengatakan, hal tersebut sangat miris, apalagi permasalahan Kota Lhokseumawe sudah sangat komplek saat ini.
“Ini membuktikan Walikota Lhokseumawe tidak bekerja untuk masyarakat, seharusnya permasalahan tersebut akan mudah ditangani apabila memang ada niat berbuat pejabat utama daerah beserta jajarannya,” kata Fadli, yang juga Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Unimal.
Sebagaimana diberitakan sejumlah media massa, keterbatasan peralatan juga armada angkutan sampah menjadi sebuah persoalan yang menghambat pihak Badan Lingkungan Hidup dan kebersihan kota Lhokseumawe, untuk menjaga keindahan dan menciptakan kebersihan lingkungan dari pencemaran.
Sumber : RRI