Laporan : Lukman Hakim
Mataaceh.com, Aceh Barat | Jembatan kayu di Gampong Sikundo Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat roboh diterjang derasnya aliran air sungai.
Robohnya jembatan itu terjadi pada Selasa (3/4/2022) pukul 17.00 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, kerusakan itu menyebabkan akses transportasi masyarakat terputus.
Pemerintah Gampong (Keuchiek) Bantasaidi kepada Mataaceh.com mengatakan rusaknya jembatan disebabkan terjangan arus sungai sikundo .
Keuchiek Bantasidi menyebutkan, kejadian itu berlangsung ketika masyarakat sedang hilir mudik melewati jembatan usai melaksanakan rutinitas sehari-hari.
Menurut keuchik, jembatan kayu sepanjang lebih 10 meter tersebut merupakan satu-satunya akses penghubung bagi masyarakat Gampong sikundo. Dengan ambruknya jembatan ini secara otomatis melumpuhkan aktivitas warga Gampong Sikundo .Otomatis terputus akses masyarakat untuk berlalu lalang.
“Setiap hari masyarakat melewati jembatan ini untuk pergi ke ladang, kebun, ke hutan hingga ke kantor Camat pasti melewati jembatan kayu,” tuturnya.
Keuchiek menambahkan, sebenarnya ada alternatif akses jalan lain untuk menyeberangi sungai di daerah itu. Hanya saja, warga harus memutar hingga melewati wilayah lain bahkan masuk ke Kabupaten Nagan raya.
“Tidak mungkin kita harus memutar jalan dengan jarak tempuh sangat jauh. Dengan robohnya jembatan ini menyebabkan semua aktivitas masyarakat terganggu. Termasuk aktivitas Pemerintah gampong juga terdampak,” pendapatnya.
Lebih jauh, Keuchiek mengatakan, robohnya jembatan kayu tak sepenuhnya akibat luapan atau terjangan arus sungai sikundo. Melainkan, sambung Keuchiek, dikarenakan kondisi jembatan yang sudah lapuk. Karena, pondasi dan badan jembatan terbuat dari kayu biasa atau tidak tahan air. “Kondisi jembatan memang sudah tua dan memprihatinkan. Pondasi kayunya tidak kuat sehingga roboh disapu luapan Sungai sikundo. Jembatan ini belum pernah tersentuh pembangunan dari pemerintah daerah. Sejak semula memang dibangun atas swadaya masyarakat Gampong sikundo keuchik,” tegasnya.
Padahal, menurut Keuchiek, dalam setiap Musrenbang pihaknya telah berjuang mengusulkan pembangunan jembatan sikundo. Namun, hingga saat ini aspirasi pembangunan tersebut tak kunjung terealisasi. “Kalau harus dianggarkan menggunakan dana desa tidak akan sanggup. Karena, membutuhkan dana ratusan juta atau mungkin milyaran rupiah untuk membangun jembatan yang refresentatif. Untuk itu, kita berharap pembangunan jembatan ini bisa direalisasikan pemerintah daerah,” harapnya.
Keuchiek mengaku telah meulaporkanya kondisi robohnya jembatan sikundo kepada pemerintah daerah setempat. Dia berharap pemerintah daerah terkait segera melakukan tindakan dan penanganan untuk mengatasi masalah jembatan ambruk tersebut. “Mudah-mudahan instansi terkait segera turun ke lapangan dan melihat kondisi kerusakan jembatan. Kita berharap ada solusi terbaik agar jembatan bisa kembali dilewati masyarakat untuk beraktivitas,” pungkasnya.