Mataaceh.com | Simeulue – Sehubungan dengan pemberitaan yang dimuat oleh kontrasaceh.net, liputanone.co.id dan waspada.co.id pada tanggal 3 Juni 2025 dengan judul “Geram, Wartawan Simeulue Desak Mataaceh Klarifikasi Berita, Ancam Tempuh Jalur Hukum”, kami dari redaksi mataaceh.com merasa perlu memberikan klarifikasi sekaligus meluruskan beberapa poin yang kami anggap tidak akurat dan cenderung tendensius.
Pertama, perlu kami tegaskan bahwa dalam pemberitaan yang dimuat oleh mataaceh.com terkait “Galian C Ilegal Kembali Merajalela di Simeulue, Diduga Untuk Proyek Oknum Polisi”, dalam berita tersebut tidak pernah disebutkan secara spesifik nama media maupun nama oknum wartawan tertentu yang disebut-sebut diajak “ngopi” oleh kontraktor atau pihak terkait. Kalimat yang kami muat adalah bersifat umum dan berdasarkan informasi yang kami terima, yakni bahwa “kabarnya sejumlah media di Simeulue sudah dikumpulkan, diajak ngopi.”
Kedua, pernyataan tersebut merupakan bagian dari asas praduga dan kehati-hatian jurnalistik dalam mengungkap indikasi yang kami nilai penting untuk diketahui publik. Fakta bahwa aktivitas Galian C ilegal di Simeulue sudah berlangsung beberapa hari, bahkan sudah lebih dari satu minggu tanpa terpantau pemberitaan media atau wartawan lokal, ini menjadi dasar kami untuk mempertanyakan independensi peliputan dalam kasus ini. Pernyataan itu bukanlah tuduhan, melainkan penyampaian informasi berdasarkan laporan dari sumber-sumber terpercaya yang identitasnya kami lindungi sesuai dengan amanat Kode Etik Jurnalistik Pasal 7, yaitu “Wartawan Indonesia wajib melindungi identitas narasumber yang tidak bersedia diketahui identitasnya.”
Ketiga, kami mengingatkan bahwa upaya klarifikasi hendaknya dilakukan melalui mekanisme yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yakni melalui hak jawab atau hak koreksi, bukan dengan mengintimidasi melalui ancaman jalur hukum tanpa dasar yang kuat. Kami senantiasa terbuka apabila pihak-pihak yang merasa dirugikan ingin menggunakan hak jawab sebagaimana mestinya.
Keempat, jurnalisme yang sehat mengedepankan kontrol sosial dan keberanian dalam mengungkap fakta. Justru yang patut disoroti adalah bagaimana aktivitas tambang ilegal bisa luput dari sorotan media, dan siapa yang diuntungkan dari diamnya sebagian kalangan terhadap persoalan tersebut.
Dengan demikian, kami tegaskan kembali bahwa pemberitaan mataaceh.com tidak menyerang individu atau lembaga tertentu, melainkan bertujuan untuk membuka ruang diskusi publik dan mengingatkan semua pihak agar tetap menjaga marwah profesi jurnalis yang independen, kritis, dan berpihak pada kepentingan publik.
Redaksi Mataaceh.com (04/06/2025).