Medan – Kejadian sadis yang sangat mencekam menyelimuti para kuli tinta atau Insan Pers di suluruh penjuru indonesia, akibat peristiwa tragis penembakan yang menewaskan Mara Salem Harahap (42) pimpinan redaksi salah satu media online di Simalungun, Sumatera Utara.
Insiden ini, sontak menggemparkan dan menyayat naluri kemanusian khususnya para insan pers.Pasalnya, terdapat luka tembak di bagian tubuh korban yang di temukan di dalam mobilnya saat hendak pulang ke rumahnya di dusun VII, Desa Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas.
Dikutip dari berbagai media Nasiona dan Lokal.
Diduga, korban sengaja ditembak oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di dalam mobilnya, Jumat (18/6/2021) tengah malam, diduga pelakunya sudah profesional atau pembunuh bayaran.
Polisi dari Poldasu dan Polres Simalungun yang melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Desa Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas belum menemukan proyektil peluru yang ditembakkan pelaku ke tubuh korban.
Kasubbid Penmas Bidang Humas Poldasu AKBP MP Nainggolan yang dihubungi via telepon, Sabtu (19/6/2021) siang mengatakan pihaknya masih bekerja melakukan penyelidikan terkait penembakan yang menewaskan wartawan di Simalungun.
“Polisi masih melakukan penyelidikan. Dirreskrim dan Kasubdit Jahtanras turun langsung ke TKP dan sampai saat ini masih bekerja,” ujar Nainggolan.
Namun salah seorang tim penyidik di Ditreskrimum Poldasu yang dihubungi memastikan tidak ada proyektil peluru ditemukan di lokasi kejadian.
“Tidak ada ditemukan proyektil peluru di lokasi kejadian kemungkinan pelakunya profesional, membawa poyektil peluru setelah menembak korban,” ujar polisi yang minta namanya tidak disebut.
Sementara itu, desakan dari organisasi media supaya polisi mengusut tuntas kasus penembakan wartawan terus mengalir. Ketua SMSI Siantar- Simalungun, Oktavianus Rumahorbo dan Ketua AJI Medan Liston Damanik mengutuk dan mendesak polisi segera mengungkap pelaku penembakan.(*)
