Lhokseumawe – Pondok Pesantren Nurul Islam melakukan panen jeruk madu sebagai kelanjutan program kemandirian ekonomi pesantren berbasis digital farming di bawah pembinaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe bekerjasama dengan Pemerintah Kab. Bener Meriah. Rabu, (27/10/2021).
Program ini merupakan pilot project pertanian berbasis digital yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe dengan komoditas terpilih yaitu jeruk madu. Adapun digitalisasi pertanian yang dilakukan yaitu berupa pemberian bantuan peralatan sensor tanah dan cuaca serta peralatan automatic drip irrigation (pengairan dan pemupukan otomatis).
Program ini sendiri dilakukan pada demplot kebun jeruk seluas 1 hektar yang berada dalam kawasan ponpes Nurul Islam. Melalui penerapan program ini, diharapkan akan semakin mempermudah proses budidaya pertanian yang dilakukan oleh pondok pesantren dan juga akan meningkatkan hasil produksi pertanian.
Dengan adanya peralatan tersebut, monitoring kondisi tanah, cuaca, dan faktor-faktor yang mempengaruhi tanaman dapat dilakukan lebih mudah sehingga penanganan yang perlu dilakukan terhadap tanaman dapat dilakukan lebih tepat.
Kegiatan panen ini sendiri dihadiri sejumlah dinas terkait dan beberapa unsur MUSPIKA Pintu Rime Gayo.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Yukon Afrinaldo mengatakan bahwasanya program ini ke depannya akan terus ditingkatkan serta diharapkan akan semakin membangkitkan kemandirian ekonomi pesantren khususnya di wilayah kerja KPW BI Lhokseumawe.
Program kemandirian pesantren yang dilakukan secara nasional diharapkan dapat membentuk pondok pesantren yang mampu mencetak wirausahawan handal dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. (RF)