Lhokseumawe – Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Kelompok 31 IAIN Lhokseumawe mengenalkan Teknik hidroponik dalam bercocok tanam pada lahan sempit yang diberi nama “Toga Farm IAIN” di Desa Panggoi, Kec. Muara Dua, pada Senin, (21/02/2022).
Teknik tanaman hidroponik yang dipraktekkan dengan menanam aneka jenis tanaman sayur yang biasa dikonsumsi sehari-hari seperti sawi, kangkung, bayam, serai, kunyit, daun bawang, dan tanaman obat keluarga lainnya.
Ketua Kelompok KPM 31, Aris Munandar mengatakan, inisiatif pembuatan kebun produktif ini dimulai dari observasi kelompok dalam melihat lahan pertanian di Desa Panggoi yang semakin sempit dikarenakan alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan perumahan dan industri semakin banyak yang membuat kami berinisiatif untuk memanfaatkan lahan sempit untuk bercocok tanam menggunakan konsep Urban Farming.
Sambungnya, Konsep urban farming yang diberikan adalah menggunakan wick system. Media tanam yang dipakai dalam Teknik hidroponik ini adalah spons rockwoll, baki, dan air sebagai sumber utama pengganti media tanah.
Perawatan cukup mudah dengan masa tanam sampai panen hanya satu bulan, sesuai dengan masa KPM kelompok 31 di Desa Panggoi. Hasil panen dari kebun produktif ini dibagikan pada masyarakat tersebut.
Masyarakat mengaku sangat terbantu dengan adanya ilmu menanam dengan tenik hidroponik yang dilakukan oleh Mahasiswa KPM 31 IAIN Lhokseumawe dengan harga yang ekonomis serta mudah dapat menjadikan keluarga lebih sehat dan bersih karena bahannya organic.
Untuk tanaman hidroponik yang dikembangkan oleh kelompok KPM 31 selanjutnya telah diserahkan kepada Kepala Dusun di Desa Panggoi agar dapat dikembangkan dan dikonsumsi sendiri.
65