Jakarta – Vaksin virus korona pertama di dunia untuk hewan telah terdaftar di Rusia, Wakil kepala Layanan Federal untuk Pengawasan Hewan dan Fitosanitasi Rusia (Rosselkhoznadzor) Konstantin Savenkov mengatakan pihaknya telah mendaftarkan vaksin virus corona pertama di dunia untuk hewan. Kamis, (01/04/2021).
Vaksin yang dinamakan Carnivac-Cov ini dikembangkan Rosselkhoznadzor. “Ini adalah vaksin virus corona pertama dan satu-satunya di dunia untuk hewan,” kata Savenkov.
Informasi ini dilansir dari Interfax. Dini hari. Rabu, (31/03). Moskow.
Penjaga kebun binatang magang Hattie Sire memberikan perhatian pada kambing yang kehilangan interaksi dari pengunjung, di kandang mereka di Kebun Binatang ZSL London, karena penjaga kebun binatang terus merawat ribuan hewan sementara kebun binatang tetap tertutup untuk umum, di tengah penyakit virus corona (Covid-19) wabah di London, Inggris, 10 Februari 2021.
Savenkov menjelaskan uji klinis vaksin ini dimulai pada Oktober 2020 melibatkan anjing, kucing, rubah Arktik, cerpelai, rubah, dan hewan lainnya. “Hasil uji coba menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan memiliki efek imunogenik tinggi, karena 100 persen hewan yang divaksinasi selama uji coba mengembangkan antibodi virus corona,” ucap dia.
Ilmuwan Rosselkhoznadzor melanjutkan penelitian mereka untuk menentukan berapa lama kekebalan akan bertahan. “Saat ini, indikatornya bertahan setidaknya enam bulan,” kata Savenkov.
Menurut dia, produksi massal vaksin oleh pabrik obat hewan terbesar di Rusia sudah bisa dilakukan bulan depan.
Savenkov menuturkan vaksin COVID-19 untuk hewan penting karena Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) menyatakan spesies tertentu rentan terhadap penyakit ini. Infeksi virus corona pada binatang sudah banyak dilaporkan di sejumlah negara di dunia.
Misalnya, kata Savenkov, pekan lalu OIE menerima informasi tentang tiga hewan peliharaan yang didiagnosis dengan novel coronavirus di Meksiko dan satu lagi di Italia. Sepekan sebelumnya, sumber resmi di Argentina melaporkan empat anjing dan kucing terinfeksi.
Ada dua infeksi kucing yang dikonfirmasi di Rusia, yakni di Moskow dan Tyumenm
Savenkov menyinggung pula soal infeksi virus corona besar-besaran di peternakan cerpelai di Denmark pada 2020. Kejadian ini membuat pihak berwenang Denmark menyetujui pembantaian cerpelai besar-besaran.
Menurut Rosselkhoznadzor, vaksin yang dikembangkan oleh Federal Center for Animal Health Rusia akan dibeli oleh peternakan hewan domestik dan perusahaan komersial dari Yunani, Polandia, dan Austria. Perusahaan dari Amerika Serikat, Kanada, dan Singapura juga telah menunjukkan minat pada Carnivac-Cov.