Begini Kata Geuchik Seumirah Terkait Pengusiran Mualaf

Oleh

Oleh

Mataaceh.com | Aceh Utara – Geuchik Gampong Seumirah Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Lukman mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya terkait mualaf yang laporkan akun facebook M Jafar terkait pengusiran mualaf, Trisno Muhammad (52) atau Muslim.

Melalui sambungan telpon, Kamis (1/7/21) Lukman menuturkan upaya pengusiran oleh warga tidak menyangkut dengan statusnya sebagai mualaf. Namun karena beberapa persoalan yang muncul belakangan ini.

“Kalau statusnya mualaf, sebagai aparatur gampong kami sudah laksanakan kewajiban. Mulai dari tidak ada tempat tinggal, sekarang punya rumah sendiri bantuan Baitul Mal. Begitu juga zakat, kita dahulukan dia” kata Lukman.

Persoalan yang mendasari aksi massa, menurut Lukman, murni karena perangai Trisno Muhammadi yang dinilai kerap memunculkan masalah.

Geuchik Seumirah menyebut sebelum malam persidangan ala masyarakat, Muslim dituding kerap membuat masalah di gampong. Beberapa masalah sebelumnya seperti ribut-ribut soal batas kebun.

“Dulu tahun 2017, Tengku Mualaf itu pernah memukul masyarakat disini. Lalu kita damaikan, dengan syarat, apabila mengulangi perbuatan maka bersedia pindah dari Seumirah. Dan ini ada bukti tertulis” kata Lukman.

Lalu, pada momen Idul Fitri yang lalu, Muslim kembali terlibat pemukulan atas warga, yang kebetulan masih kerabat istrinya sendiri. Pihak yang dipukul lalu melaporkan kejadian ini ke aparat gampong.

“Sudah beberapa kali bermasalah dan didamaikan di meunasah. Tapi kembali terulang. Dan malam itu ingin kita selesaikan, namun urung mengambil keputusan karena situasi sudah ricuh” kata dia.

Geuchik Lukman menegaskan penjemputan Muslim pada malam itu untuk menghadiri rapat juga didampingi personel Pospol Nisam Antara.

“Dan si Tgk Mualaf itu pada malam rapat sudah ada pengakuan bersedia pindah. Namun tidak ada bukti tertulis, karena massa mulai anarkis melempari botol minuman dan situasi sudah tidak terkendali” kata dia.

Lukman memastikan, pengusiran terhadap Muslim bahkan didukung oleh hampir seluruh warga Seumirah. “Jika dilakukan pemilihan minta tinggal atau pindah. Saya sangat yakin warga meminta dia untuk pindah lebih ramai” ucap Lukman.

Terkait postingan pada akun Facebook M Jafar dia menyebut hal itu benar. “Apa yang ditulis di Facebook itu 99,9 persen benar. Hanya saja tidak ada keputusan resmi malam itu karena rapat sudah tidak terkendali” demikian geuchik Lukman.

Aceh UtaraNisam Antara

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

ARTIKEL TERPOPULER
1
2
3
4
5
Opini Text