Mataaceh.com | Lhokseumawe – Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial ( FAKSI ) Aceh, Ronny Hariyanto, menyatakan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, terbukti telah gagal mensejahterakan rakyat Aceh, di masa kepemimpinannya dengan slogan ‘Aceh Hebat’ itu.
Ronny berpendapat, era kepemimpinan Nova lebih didominasi dengan berbagai program elitis, pencitraan dan kegaduhan politik serta perang kepentingan, yang sama sekali tidak menghasilkan apa – apa bagi kepentingan masyarakat, khususnya rakyat miskin di Aceh.
” Gubernur Nova telah gagal, masa jabatannya akan segera berakhir dengan sisa – sisa konflik kepentingan, selebrasi, pencitraan, kegaduhan politik, dramatikal hukum, dan berbagai dugaan sandiwara konyol yang menyisakan luka serta kekecewaan teramat dalam di hati sanubari segenap rakyat Aceh,” kata Ronny, Selasa, 23 November 2021.
Ronny sangat menyesalkan era pemerintahan Nova, yang dinilai abai pada prioritas pengentasan kemiskinan, apalagi Aceh berkali – kali dilabeli sebagai daerah termiskin, dan itu semua ibarat coreng hitam di wajah kekuasaan yang lemah itu.
” Sudah jelas masalah besar di Aceh ini adalah kemiskinan dan korupsi, tapi justru bukan itu yang diprioritaskan untuk diberesin, tapi justru lebih banyak selebrasi, program bombastis, pencitraan, trik – intrik tak berkesudahan di tubuh birokrasi dan kekuasaan itu sendiri,” ujar pengritik cadas yang dikenal sangat concern soal isu Kemiskinan, Pengangguran, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia itu.
Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu juga berpendapat, di masa kepemimpinannya, Nova tak tampak bersungguh – sungguh ingin mensejahterakan rakyat Aceh, serta membebaskan masyarakat dari belenggu kemiskinan yang semakin menghimpit di era kekuasaannya itu.
” Kami tidak melihat seorang gubernur Aceh, bekerja keras dan mati – matian untuk memerangi kemiskinan, mendengar jerit hati rakyat miskin di Aceh, meski banyak media dan aktivis berteriak di jalanan menyuarakannya, tapi Gubernur Nova tampak lalai soal tanggungjawab dunia akhiratnya itu,” ketus Ronny yang merupakan putera Aceh Timur berdarah Aceh – Minang itu.
Ronny mendesak Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, segera menyampaikan permintaan maafnya itu di depan segenap rakyat Aceh, sebagai salah satu bentuk rasa penyesalan, atas kegagalannya membawa rakyat Aceh menuju keadilan dan kesejahteraan.
” Pak Nova mesti minta maaf kepada seluruh rakyat Aceh atas kegagalannya itu, sebagai bentuk rasa penyesalan, rasa malu dan tanggungjawab yang gagal, karena kalau pemimpin di Jepang seperti itu, mereka langsung mengundurkan diri atau bahkan malah bunuh diri,” imbuh Ronny.
Dia menghimbau segenap elemen sipil beserta kekuatan masyarakat di Aceh, untuk menuntut dan mempertanyakan pertanggungjawaban itu kepada sang gubernur, dan tidak mendiamkannya.
” Ini mesti terus dipertanyakan, mesti ada konsekwensinya, jangan sampai setiap terjadinya pergantian kekuasaan, hingga seseorang menduduki suatu jabatan penting atau tampuk kepemimpinan, mengelola uang negara yang berlimpah, tapi nyatanya tak menghasilkan apa – apa bagi rakyat,” pungkas alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya.