Mataaceh.com, Lhokseumawe |Isu pergeseran atau PAW (pergantian antar waktu) partai Aceh kini merebak di wilayah kota Lhokseumawe, bagaimana haluan pemikiran politik Partai Aceh yang kian menurun di parlemen baik tingkat 1 propinsi atau di tingkat 2 kabupaten kota. Apakah pergeseran atau pergantian antar waktu ini terlihat tanpa melihat sisi manfaat.
M. Isa salah seorang kader Partai Aceh ikut memberikan pendapat bila hal ini terjadi maka kami dari tentra Sagoe Tgk Haji Limpa tidak akan bekerja lagi untuk partai Aceh mengingat cara berpikir petinggi petinggi yang tidak menampung aspirasi kami yang di bawah kami, jangan dimanfaatkan pada saat kampanye saja bagaikan mesin politik petinggi yang tidak berujung. Kader aktif partai Aceh atas nama Azhari T Ahmadi ini sudah menunjukkan kerja yang nyata dan baik, kenapa harus di ganti, ujarnya.
“Kami pastikan kami golput untuk pemilu 2024 baik pileg pilkada dan pilpres bila hal ini terjadi”, sebutnya
Disisi lain, pengiat literasi, Faisal juga menyampaikan hal yang sama kepada awak media, kader partai Aceh ini sudah banyak membantu pendidikan di kota Lhokseumawe, beberapa event pendidikan di support oleh dirinya, jadi heran juga ketika isu ini menjadi berita kami beranggapan bila partai lokal ini tidak memberikan kesempatan kepada kader muda, dimana masih terlihat dominasi pemain lama atau generasi tua, maka akan digilas oleh Parnas dan pemain lama tanpa pertukaran, terangnya.
Sementara itu, Panglima Sagoe Kuta Trieng, Zuri Azhar alias Dogek kepada media ini juga menyampaikan kekecewaannya terhadap kebijakan tanpa mempertimbangan.
Dirinya mengatakan, musyawarah yang telah kita lakukan beberapa kali di tingkat sagoe diwaktu itu telah menghadirkan kedua belah pihak dan seluruh tentara sagoe di wilayah juga kita turut kita hadirkan, ketua dan sekretaris DPC serta seluruh mukim yang ada di wilayah ini, dengan hasil musyawarah kita berikan kesempatan kepada yang sedang duduk sekarang (Azhari T Ahmadi),
Dia menambahkan, karena dilihat selama ini, sosoknya peduli kepada isu masyarakat di lapangan, kalau memang ini tidak dipublikasikan maka kita tidak akan tahu apa yang terjadi nantinya, ” Kan kita sudah menyampaikan hasil musyawarahnya”pungkas Pang Sagoe Kuta Trieng ini.