Mataaceh.com – Calon anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) yang direkrut Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh Utara, diduga curang dan tidak transparan kepublik.
Nilai hasil ujian tulis yang menggunakan Sistem Computer Assisted Test (CAT) tidak dipublikasikan kepublik.
Sebelumnya, ujian tulis dilaksanakan Panwaslih selama dua hari, yaitu pada 15-16 Oktober 2022 di Universitas Malikussaleh, Jalan Batam No 8 Kampus Bukit Indah, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokswumawe.
Salah seorang calon anggota Panwascam, Jamaluddin S.sos M.sos, mengatakan kepada media mataaceh.com, 19 Oktober 2022. Ada kejanggalan dan patut kita curigai ada kecurangan dalam pemilihan calon panitia pengawas pemilu kecamatan (panwascam).
Panwaslih Aceh Utara terlihat tidak profesional dan transparan, tanpa mempublikasikan rekap nilai kepublik melalui website Panwaslih.
“Ini sangat tidak masuk akal, sikap panwaslih di Aceh Utara kurang profesional, saharusnya nilai antar calon peserta di publis kepublik, pengumuman hasil ujian tulis CAT. Supaya calon perkecamatan dapat melihat perbandingan nilai antar sesama peserta, hingga tidak muncul kecurigaan terkait proses seleksi.” Ucap jamal.
Bahkan bagi calon yang masuk enam besar pun tidak ditampilkan berapa jumlah nilai mereka. Patut kita curigai jangan-jangan nilai mereka lebih rendah dari peserta yang tidak lulus seleksi ujian tes tulis tersebut.
Jika terjadi demikian, menurut jamal, pihak Panwaslih dinilai tidak transparan dan ada hal yang ditutupi terkait perekrutan Panwascam untuk pelaksanaan Pemilu 2024. Bukan persoalan tidak lulus seleksi maka timbul protes, tapi mengenai ketidakterbukaan informasi yang disampaikan kepada masyarakat. Maka patut diduga adanya permainan dalam perekrutan calon anggota Panwascam khususnya di Aceh Utara.
“Jika memang itu murni lolos tanpa permainan, maka saya minta kepada komisioner untuk mempublis nilai ujian CAT tersebut, kalau caranya seperti ini buat apa digunakan sistem CAT” sambung Alumni magister UIN sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.
Ketua Panwaslih Aceh Utara, Yusriadi, saat dikonfirmasi melalui pesan whatsaap dia malah memilih bungkam. Meskipun pesan whatsApp sudah dibaca. Hingga berita ini ditayangkan, belum terhubung konfirmasi dengan ketua Panwaslih Aceh Utara.