Lhokseumawe | Pemerintah Kota Lhokseumawe dinilai terlalu baper dan terkesan anti kritik terkait pemberitaan miring terhadap kinerja Penjabat Wali Kota Lhokseumawe. Bahkan Kabag Humas Pemko Lhokseumawe, Darius terkesan terlalu emosional dalam menanggapi kritikan dari masyarakat soal kinerja Penjabat Daerah.
Ketua Gerakan Muda Aceh (GEMA) Lhokseumawe, Zarnuji mengatakan pihaknya dapat informasi bahwa Kabag Humas telah memblokir sejumlah nomor wartawan karena telah memberitakan kritikan dari kalangan tokoh masyarakat soal kenirja buruk penjabat Walikota Lhokseumawe. Tindakan arogansi yang dilakukan Kabag Humas Pemko Lhokseumawe itu telah membunuh iklim komunikasi publik.
“Humas Pemko Lhokseumawe jangan anti kritik. Justru seharusnya kritik yang disampaikan menjadi perhatian sebab hal tersebut bagian dari keluhan masyarakat dan juga kontrol sosial terhadap penyelenggaraan pemerintahan,” kata Zarnuji, Kamis, (6/7/2023).
“Semestinya pemko Lhokseumawe memaknai kritikan tersebut sebagai rasa perhatian dan rasa sayang masyarakat terhadap pengelolaan Lhokseumawe. Jika setiap kritik dianggap sebagai berita hoax dan anti pemerintah, akan melahirkan sikap apatis yang berdampak pada kemunduran dan maraknya kebobrokan serta semakin tingginya dugaan korupsi,” sambungnya.
Ditegaskan Zarnuji, arogansi pemblokir nomor sejumlah Wartawan yang dipertontonkan Kabag Humas Pemko Lhokseumawe hanya memperlihatkan sikap anti kritik dan anti demokrasi.
“Jika tidak mau dikritik oleh masyarakat jangan jadi kepala daerah, jadi kepala rumah tangga saja,” saran Zarnuji.