Banda Aceh, Mataaceh.com | Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Aceh mengecam dan mengutuk represif aparat kepolisian terhadap Demontrasi yang terjadi di gedung DPRK (Dewan Perwakilan Rakyat) Kota Lhokseumawe pada sore tadi,dan yang terjadi di DPRA ( Dewan Perwakilan Rakyat Aceh ) pada malam hari, aksi yang di lakukan untuk memprotes terhadap pengawalan putusan MK yang mau di revisi oleh DPR RI.
Masa aksi yang melakukan pengawalan terhadap RUU Pilkada yang mau di revisi oleh DPR RI tersebut menjadi genjolak Gerakan di semua daerah yang mengakibatkan gelombang protes di mana-mana,dan pengawalan ini sebagai bentuk dari kesadaran mahasiswa dan Masyarakat dalam melihat demokrasi di Indonesia yang tidak baik-baik saja selama 10 tahun ini.
Maka oleh sebab itu Iswandi selaku ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi wilayah Aceh menyampaikan bahwa, “sangat menyayangkan sikap premanisme yang di lakukan oleh kepolisian yang terjadi berulang-ulang di negara Indonesia, yang seharusnya mengayomi rakyat dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah dalam bentuk demontrasi dan perbaikan negara dalam banyak hal,malah menjadi diskriminatif bahkan bersikap selayaknya preman dalam menghadapi massa aksi.” ucapnya
Lebih lanjut iswandi menyampaikan bahwa ” kita melihat banyak kawan-kawan yang terlibat dalam massa aksi yang di pukul dengan cara yang tidak manusiawi,padahal massa aksi hanya inggin menyampaikan keresahanya terhadap demokrasi yang terjadi di negara kesatuan republic Indonesia ini,Tindakan aparat kepolisian ini adalah salah satu bentuk penghianatan terhadap konstitusi,aksi demontrasi atau unjuk rasa secara jelas di bolehkan oleh undang-undang,
Maka oleh sebab itu kami meminta kepada polda Aceh untuk mengevaluasi kinerja kapolres kota lhokseumawe dan anggota kepolisian yang bertugas dalam mengamankan jalanya aksi,jika ada pelanggaran dalam pengawalan aksi maka sudah semestinya di beri sangsi dengan tegas”.
Harapan kita semua adalah pihak kepolisian harus menjaga baik nama instansi kepolisian biar tidak tercederai oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, dan harus menjadi tempat perlindungan keamanan bagi seluruh Masyarakat.
