Ditulis oleh: Ghazali Abbas Adan
“Sesungguhnya agama (sistem hidup) disisi Allah adalah Islam” (QS, Aali ‘Imran, ayat 19).
“Dan barangsiapa mencari agama (sistem hidup) selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang merugi” (QS, Aali ‘Imran, ayat 85).
“Wahai orang-orang yang beriman. Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah), dan janganlah kamu mengikuti langgkah-langkah (sistem) setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu” (QS, al-Baqarah, ayat 208).
Ayat-ayat Allah ini amat jelas belaka bahwa Islam itu sistem hidup dari Allah, dan sistem hidup selain berdasarkan Islam tidak akan diterima oleh Allah dengan resiko rugi di akhirat, sehingga Allah perintahkan semua hamba-Nya (orang) yang telah beriman untuk dalam segala ruang dan waktu apapun aktifitas dan prifesinya secara konsisten harus tunduk dan patuh kepada sistem sesuai dengan Islam, serta dalam waktu yang bersamaan Allah dengan tegas pula melarang ikut langkah (sistem) setan, yakni segala yang tidak sesuai dengan sistem Islam, karena setan itu musuh yang nyata bagi kaum muslimin.
Betapa tidak, dalam ayat yang lain Allah menegaskan bahwa “setan itu adalah kufur (membangkan/sangat ingkar) kepada Tuhannya” (QS, al-Isra’, ayat 27).
Dalam rukun iman, bahwa beriman kapada kitab Allah (al-Quran) adalah salah satunya, dan fakta empiris iman kepada al-Quran adalah;
Pertama, yakin Quran kalamulllah, sejak turun sampai kiamat tidak ada perubahan satu hurufpun karena Allah sendiri yang memeliharanya (QS, al-Hijr, ayat 9).
Kedua, harus mampu membacanya dengan baik, fasih dan benar sesuai kaidah ilmu tajwid.
Ketiga, menjadikan semua isi Quran sabagai pedoman (sistem) dalam barbagai aspek/profesi hidup dan kehidupan, sesuai dengan salah satu ayat Quran; “Dan Kami turunkan kitab Quran kepadamu menerangkan segala sesuatu (dalam berbagai aspek kehidupan), sebagai petunjuk (rambu-rambu), serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (muslim) (QS, an-Nahl, ayat 89).
PPP Sebagai Wadah Berpolitik.
Terus terang saya tidak berkeinginan intervensi terhadap orang lain, bahwa berdasarkan diskrepsi dan pemahaman seperti ini, maka bagi saya sendiri sebagai seorang mukmin dan muslim, apapun yang saya lakukan termasuk dalam memilih dan menjalankan profesi sebagai politisi berusaha/berikhtiar dengan tulus dan sungguh-sungguh niscaya sesuai dengan sistem Islam dengan dasar yang sudah jelas itu. Dengan demikian saya memilih partai politik Islam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai wadah aktifitas dan profesi politik yang qadarullah melalui partai Islam ini mengantar saya ke Senayan sebagai anggota Parlemen RI, di DPR/MPR RI.
Mengapa PPP, bagi saya tidak urusan (seperti akhir-akhir ini) muncul narasi gerombolan Islamofobia, buzzeRp oligarki, dan kaum sekularis tentang politik identitas, radikal, radikul dan sebagainya, karena PPP itu berasaskan Islam, berlambang Ka’bah, dengan Rukun Khidmat dan Prinsip Perjuangan yang jelas, diantaranya adalah;
PPP berkhidmat untuk berjuang dalam mewujudkan dan membina manusia dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, meningkatkan mutu kehidupan beragama, dan mengambangkan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim). PPP mencegah berkembangnya faham-faham atheisme, komunisme, marxisme, leninisme, serta sekularisme, dan pendangkalan agama dalam kehidupan bangsa Indonesia
PPP berpendapat, bahwa Islam adalah syari’at terakhir yang diturunkan Allah SWT di muka bumi. PPP menginginkan terwujudnya umat Islam Indonesia yang beriman kepada Allah SWT semata. Tidak sedikitpun ada sekutu untuk mengimani-Nya.
PPP berkhidmat untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia, harkat dan martabatnya dengan memperhatikan nilai-nilai agama, terutama nilai-nilai ajaran Islam dengan mengembangkan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia) . PPP mencegah dan menentang berkembangnya neo-feodalisme, faham-faham yang melecehkan martabat manusia, proses de-humanisasi, diskriminasi, dan budaya kekerasan.
PPP berkhidmat untuk berjuang memelihara rasa aman, mempertahankan dan memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengembangkan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa).
PPP berkhidmat untuk berjuang melaksanakan dan mengembangkan kehidupan politik yang mencerminkan demokrssi dan kedaulatan rakyat yang sejati, dengan prunsip musyawarah untuk mencapai mufakat. Dengan demikian PPP mencegah dan menentang setiap bentuk otoritarianisme, fasisme, kediktatoran, hegemoni, serta kesewenang-wenangan yang menzhalimi rakyat.
PPP berkhidmat memperjuangkan terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Selain Rukun Khidmat, PPP juga memiliki Prinsip Perjuangan, antara lain;
Prinsip Ibadah, yakni PPP dalam perjuangan politiknya selalu berupaya mendasarinya dengan prinsip ibadah. Perjuangan yang didasarkan pada prinsip beribadah dalam arti yang seluas-luasnya adalah untuk mencapai keridhaan Allah SWT. Dengan demikian kegiatan politik seluruh jajaran Partai seyogiyanya merupakan keterpanggilan untuk beribadah.
Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar, yakni PPP mendasarkan perjuangannya dengan prinsip menyeru dan mendorong untuk melaksanakan segala perbuatan yang baik, serta mencegah segala perbuatan yang tercela.
Prinsip Kebenaran, Kejujuran dan Keadilan. Ialah perjuangan PPP selalu didasarkan pada penegakan dan pembelaan prinsip kebenaran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan prinsip kebenaran ini, perjuangan partai mengarah pada perlawanan terhadap kebatilan, karena kebenaran itu berhadapan secara diametral dengan kebatilan.
Prinsip Musyawarah, yakni PPP berpandangan musyawarah untuk mencapai mufakat merupakan prinsip dasar dalam proses pengambilan keputusan kolektif yang mencerminkan nilai-nilai budaya bangsa yang perlu terus dikembangtumbuhkan.
Prinsip Persamaan, Kebersamaan dan Persatuan, yakni PPP mendasarkan prinsip perjuangannya atas prisip persamaan darajat manusia di hadapan Allah SWT.
Prinsip Istiqamah, yakni PPP menjadi prisip istiqamah atau konsistensi menjadi prinsip perjuangan. Dengan istiqamah sebagai nilai-nilai dasar perjuangan partai, maka keberhasilan perjuangan akan dapat dicapai.
Anies Calon Presiden Umat PPP.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP), warisan Ulama, berasaskan Islam dan lambang Ka’bah dengan Rukun Khidmat dan Prinsip Perjuangan yang dengan jelas tertulis dalam AD/ART PPP sebagaiman saya urai di ata, dan saya pahami dan yakini ia adalah jatidiri, karakter, identitas (shibghah) dan idelogi PPP, maka konsekuensinya seluruh umat PPP, wabil khusus para pemimpinnya dalam kiprah, aktifitas dan perjuangan politik PPP, baik di parlemen maupun di luar parlemen harus sesuai dengan asas, jatidiri, karakter, identitas (shibghah) dan ideologi PPP itu, karena kalau tidak maka resikonya sebagaimana Allah SWT ingatkan ” Wahai orang-orang beriman. Mengapa kamu mengatakan (menulis) sesuatu yang tidak kamu kerjakan?, (itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan (menulis) apa yang tidak kamu kerjakan” (QS, as-Shaf, ayat 2-3).
Adalah salah satu aktifitas dan kerja politik PPP menjelang pemilihan presiden di tahun 2024, maka aktifitas dan kerja politik inipun harus sesuai dengan asas, jatidiri, karakter, identitas (shibghah) dan ideologi PPP.
Sekaitan dengan hal ini, saya sebagai salah seorang umat PPP, sependapat dengan apa yang menjadi sikap dan keputusan DPC PPP Kota Medan Sumatera Utara yang mendukung satu-satunya Anies Rasyid Baswedan sebagai calon Presiden 2024, dan juga diikuti oleh DPC PPP Kota Banda Aceh, Pidie, Simeulu, Aceh Utara dan Kota Lhok Seumawe Aceh. Betapa dukungan DPC PPP Kota Medan, dan beberapa DPC PPP itu bukanlah menggunkan kaca mata kuda yang hanya melihat prosentasi elektabilitas berdasarkan polling yang belum jelas obyektifitsnya, atau mengikuti arahan seseorang atau satu kekuatan, juga bukan berdasarkan pertimbangan politik fragmatis hedonistis, tidak ada urusan dengan narasi politik identitas, radikal radikul dan sebagaiannya yang terus keluar dari bacot gerombolan Islamofobia, buzzeRp oligarki dan kaum sekularis, tetapi berdasarkan kriteria yang jelas dan bernash sesuai dengan semangat dan ruh asas, jatidiri, karakter, identitas (shibghah) dan ideologi PPP itu. Ini sebagaimana diuraikan oleh pimpinan PPP Kota Medan, bahwa “dukungan itu mereka berikan karena menilai eks Gubernur DKI Anies Baswedan dapat mewakili kepentingan umat Islam”, dan faktanya sosok Anies sendiri berdasarkan nasab dan rekam jejak benar-benar kader umat tulen.
Dalam video yang beredar Ketua DPC PPP Kota Medan Abdul Rani memaparkan alasan pihaknya mengusung Anies Baswedan. “Bahwa DPC PPP Kota Medan menghasilkan beberapa pendapat mengenai pencapresan tersebut, diantaranya mengembalikan kriteria pemimpin yang diusung oleh PPP sesuai dengan prinsip syari’ah, di samping beragama Islam, beriman dan bertaqwa, cerdas, kuat fisik dan sehat. Kemudian seorang pemimpin harus mampu mencontoh sifat nabi Muhammad saw, yakni shidiq, amanah, tabilgh, fathanah. Selanjutnya seorang pemimpin juga harus memiliki sikap istiqamah terhadap penerapan nilai-nilai syari’ah. Berdasarkan hal tersebut dari berbagai pengamatan yang telah dilakukan dan usulan dari masyarakat kepada pengurus dan kader DPC PPP Kota Medan, Anies Basweda adalah cocok capres yang mendekati kriteria tersebut”.
Inheren dengan penilaian dan kriteria yang menjadi dasar dukungan DPC PPP Kota Medan mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024, saya juga melihat rekam jejak sosok dan karakter Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang dengan jelas memiliki kompetensi, integritas dan pro-rakyat. Anies telah menunjukkan kepemimpinan yang adil terhadap seluruh rakyat, tidak diskrimanatif. Adanya kesetaraan, keadilan dan kepedulian kepada seluruh rakyat DKI Jakarta dalam melaksanakan pembangunan. Menurut saya ini adalah inplementasi dari perintah Allah SWT dalam satu ayat-Nya “Sesungguhya Allah memerintahkan kamu (pejabat publik) melaksanakan amanah (rakyat) yang memberi amanah kepadamu, dan apabila kamu menghukum (mengatur) di antara manusia (apapun suku dan agamanya) hendeklah dengan cara-cara yang adil” (QS, an-Nisa’, ayat 58). Rekam jejak Anies yang demikian sebagai Gubernur DKI Jakarta adalah salah satu wujud nyata Islam rahmatan lil-‘alamin yang diperlihatkan Anies kepada daerah dan rakyat Jakarta yang dipimpinnya.
Di sisi lain dalam salah satu wawancara, Anies menyatakan dengan yakin dan tegas “apapun program yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan bermanfaat bagi kemaslahatan rakyat akan dia laksanakan, tidak takut kepada siapapun dan akan dipertanggungjawbkan kepada rakyat dan lebih utama tanggungjawab kepada Allah. Sambil memegang tanda pangkat di bahunya, Anies mengatakan, bahwa pangkat ini tidak bisa diatur dengan rupiah, ini adalah lambang amanah rakyat dan hanya dipersembahkan untuk kemaslahatan rakyat”. Betapa ini adalah wujud nyata pemimpin yang berkarakter, berani, tegar dan tegas demi melaksanakan amanah rakyat yang diembannya.
Mengacu dan konsisten dengan asas, jatidiri, karakter, identitas (shibghah) dan ideologi PPP, maka menjadi keharusan bagi saya sebagai salah seorang umat PPP, juga sejatinya kepada semua umat dan simpatisan PPP niscaya mendukung Anies Baswedan sebagai Presiden Negara Rupublik Indonesia periode 2024 yang akan datang. Untuk kemudian.dengan ikhlas, sukarela, sungguh-sungguh, dengan sekuat tenaga disertai doa kita perjuangkan Anies Rasyid Baswedan menjadi Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia 2024 yang akan datang, sembari dengan yakin, berpegah teguh dan tunduk pada ketentuan Allah SWT, sebagaimana salah satu ayat-Nya, dan ayat ini yang dibaca Anies Baswedan di ujung pidatonya ketika menerima dirinya sebagai calon Presiden 2024 yang diusung partai NASDEM, “Katakanlah (Muhammad). “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kapada siapapun yang Engkai kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapapun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapapun yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan siapapun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu”(QS, Aali ‘Imran, ayat 26).
Hasbunallaahu wani’mal wakiil, ni’mal maulaa wani’man nashiir walaa haula walaa quwwata illaa billah.
Penulis : Ghazali Abbas Adan.
Wakil Ketua Departemen Dakwah dan Hubungan Ormas DPP PPP 1989-1994.
Ketua Departemen Seni dan Budaya DPP PPP 1994-1999.
Anggota F-PP MPR/DPR RI 1992-2004.
Anggota DPD/MPR RI Dapil Aceh 2014-2019.
Anggota Forum Ka’bah Membangun (FKM) 2022.