LANGSA, – Presidium Aliansi Aktivis Merdeka (ALASKA) Maulana, minta Walikota Langsa Tinjau Kembali perpanjangan masa jabatan Direktur Utama PDAM Kota Langsa.
Maulana menilai Dirut Azzahir SE tidak memiliki kemampuan mengelola PDAM Kota Langsa. “Bahkan ia tidak memiliki Optimisme dan Komitmen dalam transparansi serta peningkatan pelayanan,” jelas Maulana.
Ia memaparkan Indikasi adanya perpanjangan massa Jabatan DIRUT PDAM Kota Langsa di anggap keliru dan perlu adanya peninjauan kembali. DIRUT PDAM Kota Langsa Azzahir SE saat menjabat adanya Akumulasi Kerugian PDAM Kota Langsa Hingga 31 Desember tahun 2018 berkisar sebesar (Rp. 31.023.371.716).
kemudian terdapat penyertaan modal yang masih belum ditetapkan statusnya (YBDS) oleh Pemerintahan Kota Langsa yaitu asset sumber dana APBK/DAK berupa jaringan pipa distribusi sebesar Rp. 4.006.829.000 yang merupakan pengadaan tahun 2013 sebesar Rp. 1.272.250.000, tahun 2014 sebesar Rp. 1.193.848.000 dan tahun 2015 sebesar Rp. 1.540.731.000 yang sudah di manfaaatkan dan belum ada bukti serah terima aset/ serah terima pengelolaan serta tambahan penyertaan modal sesuai Qanun Nomor 15 Tahun 2015 dan Tambahan Modal melalui SP2D Non kas Nomor SP2D Nomor 02/940/NonKas/PPKD-BPKD/2017.
Sedangkan beberapa kali telah dilakukan konfirmasi akan tetapi surat konfirmasi belum mendapatkan hasil konfirmasi yang jelas. Aset PDAM Tirta Keumueneng senilai Rp. 1.300.000.000 yang merupakan modal dasar PDAM Tirta Keumueneng telah diakui sebagai penyertaan modal pemerintah kota langsa dan telah masuk dalam nilai SP2D Non Kas sejumlah Rp. 6.031.183.764.
“Data ini berdasarkan analisa terhadap data BPKRI tahun 2015-2018, dan di tambah lagi problematika Warga membeli Air yang diduga dengan kandungan besi yang sangat tinggi serta air yang sering mati dan tidak jernih dengan pembayaran harga air yang bersih.
“Tidak perlu Bapak Walikota Usman Abdullah memperpanjang jabatan (Dirut Azzahir ), bahkan harusnya segera meminta pertanggungjawaban yang rill dan menggantikannya kepada orang yang memiliki optimisme dan memiliki kemampuan mengelola PDAM, karena pendapatan PDAM sangat berpengaruh dalam pendapatan PAD Kota Langsa dan kehidupan yang sehat bagi warga Kota Langsa, karena sejatinya air adalah sumber utama kehidupan manusia,” ujarnya.
“Sebenarnya apa sulitnya Walikota menganti direktur? Diganti dengan yang lebih paham dan mengerti agar dapat memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Langsa pungkas Maulana.
Red (AM).