Mataaceh.com – Politisi PKS Nasir Djamil, mengaku lupa besaran gaji-nya. Dia juga mengaku tak ingat berapa jumlah tunjangan yang diberikan negara padanya. Hal ini terkait dengan blak-blakan politisi PDIP Krisdayanti yang mengungkap gajinya sebagai anggota dewan dan menjadi viral. Seperti yang dilansirkan hops.id. Sabtu (18/09/21).
Sekadar diketahui, menurut KD, dia mendapatkan gaji bulanan dan tunjangan sebagai anggota DPR sebesar Rp356 juta atau Rp4,27 miliar per tahun. Besaran gaji anggota dewan tersebut lantas membuat banyak pihak melongo.
Terkait hal ini, Nasir Djamil yang sudah 4 periode menjadi anggota dewan mengatakan, dirinya tak tahu berapa gajinya saat ini sebagai anggota dewan. “Jadi terus terang, saya pribadi tak pernah tahu berapa gaji pokok dan tunjangan-tunjangan kepada saya, dan anggota DPR lainnya. Terus terang bukan saya buat-buat, saya tak ingat,” kata Nasir Djamil di program Apa Kabar Indonesia, dikutip Kamis 16 September 2021.
Akan tetapi, Nasir menyatakan, besaran gaji yang diterima para anggota dewan itu adalah legal. Karea sudah diatur dalam perundang-undangan. Di mana itu juga sudah dikomunikasikan dengan Kementerian Keuangan.
Nasir Djamil juga mengatakan, DPR selaku pembahas anggaran, hanya menerima gaji sekira 0,2 persen dari seluruh total APBN yang ada.
Detail rincian gaji anggota DPR
Dijelaskan lebih lanjut, Nasir Djamil kendati lupa berapa gajinya, tetapi dia tahu kalau akan ada uang tambahan jika para anggota dewan melakukan kunjungan kerja ke daerah pemilihan. Termasuk juga kunjungan kerja komisi, termasuk ketika reses.
“Kalau kegiatan kunjungan ke daerah pemilihan, reses, kunjungan kerja komisi, tentu ada tanda tangannya. Tetapi kalau gaji yang dikirim ke rekening oleh DPR tidak ada tanda tangannya. Jadi saya sendiri tidak pernah tahu, tidak pernah ingat berapa gaji pokok dan tunjangan-tunjangannya,” katanya.
“Mungkin karena sudah 4 periode jadi enggak ingat lagi. Tetapi yang pasti memang ada perubahan dari waktu ke waktu, tetapi tidak banyak,” katanya lagi.
Adapun dari uang sebesar itu, Nasir mengaku selalu mendistribusikannya di wilayah pemilihannya menjadi bentuk sembako dan bantuan lain. Artinya dana itu juga lagi-lagi dialokasikan kembali ke masyarakat.
Apalagi di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini. “Apakah dana itu habis atau enggak pak?” tanya presenter.
“Ya tentu saja ada yang dihabiskan, ada yang tersisa sedikit. Itu dikembalikan ke anggota DPR bersangkutan, apakah uang itu kemudian digunakan lagi untuk kepentingan lain, misal memfasilitasi masyarakat lewat kegiatan tupoksi yang bersangkutan atau seperti apa,” kata dia lagi.