Mataaceh.com – Curhatan seorang anak yang selalu jadi pelampiasan amarah sang Ayahnya kini telah menjadi viral di jagat media sosial. Curhatan itu pun kerap mencuri perhatian warganet yang diunggah melalui akun Twitter @AREAJULID pada Kamis (11/11/2021).
Unggahan tersebut banyak dapat simpatisan dari warganet hingga banyak yang sukai lebih dari 4.500 lebih pengguna Twitter. “Wdyt? Dulu sampai sekarang aku & adekku selalu jadi pelampiasan amarah. Kalau dulu kekerasan fisik, kalau sekarang verbal. Doain aku & adekku ya, biar jadi orang yang sukses & angkat derajat ibu,” tulis warganet itu di akun @AREAJULID.
Dari keterangan unggahannya, pengirim curhatan itu mengaku bahwa dirinya selalu jadi pelampiasan.
Seorang anak yang curhat dengan mengirim menfess ke akun @AREAJULID itu mengungkapkan kesedihannya lantaran jadi pelampiasan amarah.
Dalam unggahan akun Twitter @AREAJULID, anak tersebut tampak menulis curhatannya di sebuah catatan.
Dalam catatan yang ditulisnya, ia mengaku bahwa ia sering dibanding-bandingkan oleh sang ayah.
“Dibanding-bandingi sama anak tetangga sudah biasa, dibanding-bandingin sama saudara sudah biasa,” tulis anak tersebut mengawali curhatnya.
Anak tersebut mengatakan bahwa ia sering dibanding-bandingkan oleh bapaknya dengan anak-anak dari istri pertama bapaknya yang kini telah meninggal.
“Tapi pernah ga bapak kalian bandingin anak dari istri pertama (meninggal) sama anak-anak dari istri sekarang di depan istrinya langsung?” tulis anak tersebut melanjutkan curhatannya.
Anak tersebut memberi tahu bahwa ia dan adiknya merupakan anak dari istri yang sekarang atau istri keduanya.
Dalam keterangan unggahannya dia menjelaskan bahwa ia dan adiknya selalu menjadi pelampiasan amarah.
Dulu ia mengaku kerap mendapatkan kekerasan fisik. Namun, kini mendapat kekerasan verbal.
Dalam keterangan unggahan, pengirim menfess itu juga memohon doa dari warganet supaya bisa jadi orang sukses hingga bisa angkat derajat ibunya yang merupakan istri kedua dari sang ayah.
Tanggapan warganet :
Warganet yang membaca curhatan anak itu sontak membanjiri unggahan tersebut dengan beragam tanggapan.
Warganet beramai-ramai memberikan simpatisan terhadap curhatan anak itu.
“Memang ada orang tua yang cara didiknya saling membandingkan anak-anaknya, tujuannya supaya anak-anaknya kompetitif. I think it’s toxic tp some people value success over anything.” tulis salah satu warganet.
“Serius nder, kalo kamu udah bisa cari uang sendiri/sukses, bawa ibumu pergi, dah gitu aja. Mau kontrakan sepetak, asal yang toxic gak kebawa, rumah tu rasanya luas.” saran dari salah satu warganet.
“Stay strong, aku yakin setiap sakit ygan kamu rasain bisa jadiin kamu jadi manusia yang tahan banting. Kenapa aku bilang seperti itu? Karena aku juga pernah di posisi itu mungkin rasa sakitnya lebih sakit kamu. Tapi aku yakin kamu bisa lalui nder.” tulis warganet lain memberi semangat.
“Kalian punya kemampuan untuk memotong rantai tersebut. Ayok semangat semuanya jadi calon orang tua yang baik untuk anaknya nanti.” sahut pengguna Twitter lain.
“Makanya sembuhin dulu luka kalian baru nikah dan memiliki anak. Jadi anak kalian ga jadi pelampiasan dari luka mental kalian, atau memunculkan luka kalian ke permukaan.” saran dari salah satu pengguna Twitter.
“Der kita bernasib sama punya ayah yang pemarah. Salah ngomong dikit aja bisa ngelempar barang ke gue. Semangat ya nder sekarang fokusin diri untuk masa depan yang sukses,” curhat salah satu pengguna Twitter. (Ed)