Lhokseumawe – Pengerukan bukit pembangunan perumahan, warga mengeluh karena tumpukan lumpur tergerus akibat hujan di Desa Blang Poroh, Lorong Lhok Bakong, Kec. Muara Dua.
Pasalnya, rumah warga nyaris tertimbun tanah yang diduga berasal dari proyek perumahan yang menjorok ke kediaman warga Blang Poroh. Pada selasa, (22/03/22). Pengurukan Bukit tanpa kendali material tanah dan lumpur banjir.
Akibat hal itu, masyarakat mengalami kerugian material seperti lahan pertanian warga, alat rumah tangga seperti lemari dan kulkas, serta kendaraan yang mengalami kerusakan akibat tertimbun.
Eli dan beberapa warga mengatakan bahwa hal ini sudah 3 kali terjadi dalam bulan ini dan membuat warga merasa was-was pada saat hujan tiba khawatir akan datang longsor yang lebih parah.
“Ini sudah ketiga kalinya dalam bulan ini, diduga berasal dari tebing proyek perumahan, takutnya pas datang hujan lagi longsor yang lebih parah akan menimpa kami,” ujarnya Minggu, (20/22).
Ia juga menyebutkan sudah melapor ke lorong maupun geuchik namun tanggapan yang diberikan mengejutkan.
“kata lorong dan geuchik ini murni bencana alam, namun itu kan disengaja dikerok atasnya,” sebutnya.
Hal yang sama juga dikatakan kk ros (32), ia mengatakan bahwa pihak proyek belum pernah menemui mereka untuk membicarakan hal ini, mirisnya lagi kebun timun yang akan panen dalam ramadan mendatang tertimbun tanah sedalam enam puluh cm.
“pihak yang punya proyek juga belum menemui kami, lihatlah bang kebun timun tempat kami mengais rezeki hancur, sekarang kami bingung bagaimana kami mencari penghasilan”, cetus kak ros.
Warga berharap kepada pihak terkait maupun pemilik proyek untuk melihat langsung ketempat kejadian serta bertanggung jawab atas kerugian yang mereka terima dan mencari solusi agara hal ini tak terulang kembali.
Dihari yang sama, Keuchik Gampong Blang poroh Abdullah saat di konfirmasi via telepon WhatsApp mengatakan, kejadian tersebut murni bencana alam dan tak dapat diprediksi.
“Itu murni bencana alam bukan disengaja kan tidak bisa diprediksi,tau sendiri lah gimana keadaan cuaca belakangan ini,” ungkpanya.
Sambungnya, “pihak proyekpun sudah bertanggung jawab dengan memberikan biaya pembersihan lumpur dan kebun warga. namun mana bisa terus menerus dibersihkan seperti yang kita bilang tadi bencana mana bisa diprediksi,” paparnya.
Munir pemilik proyek lewat via WhatsApp memberi penjelasan,menurut munir hal tersebut tidak disengaja dan murni bencana alam.
“itu bencana alam, tidak mungkin disengaja kan bisa dilihat dari hujan yang turun dan tidak tau kemana karena belum dibangun parit dan talud,” bebernya , Senin (21/22) Ia juga menjelaskan, bukan tidak membangun talut dan parit namun terkendala cuaca serta medan yang berat.
Kami meminta Pemkot segera turun tangan, jangan sampai penderitaan kami berlarut-larut. “Kalau gini cuaca tidak bisa kita bangun parit atau talud, namun selam ini belum ada laporan tentang itu, waktu pertama longsor ada saya kasi sedikit uang untuk pembersihan,” tutupnya.
88