Aceh Utara |Mataaceh.com – Warga Gampong Tutong, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara, mengaku resah dengan penampungan pembuangan hasil air limbah bersumber dari PT. Pema Global Energi (PGE) yang sudah meluap ke pemukiman warga.

Selain itu, warga Gampong tutong juga mengeluh dengan jalan desa yang kerap dilintasi warga sudah mengalami kerusakan parah hingga berlumpur diduga akibat meluap air dari penampungan limbah dan juga kerap dilintasi mobil patroli milik PGE.

Berdasarkan pantauan media ini di Gampong Tunong Kecamatan Matang Kuli, Air yang disebut warga penampungan pembuangan hasil air limbah mulai memasuki parit dan melebar kejalan yang kerap dilintasi warga. Air tersebut terlihat keruh kehitaman. daerah itu juga tercium aroma menyengat diduga berasal dari Perusahaan PGE.
Geuchik Gampong Tutong, Ridwan saat dijumpai dikediamannya, Senin, (11/10), mengatakan persoalan keluhan warga itu sudah pernah disampaikan ke pihak perusahaan PGE. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak perusahaan.
“Kami sudah menyampaikan beberapa kali ke PGE terkait Air penampungan pembuangan hasil air limbah itu, tapi hingga kini PGE belum ambil sikap. Jika hujan air itu meluap kejalan, jalan bisa rusak, dan warga juga resah dengan air penampungan pembuangan hasil air limbah tersebut,” ungkapnya.
“Air yang diduga mengandung Limbah Milik PGE, sudah menggenangi parit di pemukiman warga. Ditambah lagi bau amoniak sangat mengganggu penciuman. Tolong kami diperhatikan”tambahnya.
Namun menanggapi hal tersebut, External Relation Coordinator PGE, Agus Salim, melalui T. Fachrizal Senin Malam (10/10/2022), membantah bahwa air yang disebut warga Tutong tidak ada sangkut pautnya dengan limbah.
“Itu tempat penampungan air hujan bang, supaya ngak langsung keluar ke aliran Air umum. Tidak ada limbah di situ. Silakan di cek ke Laboratorium kalau masih ragu,”ucapnya.
Terkait persolan jalan, Facrizal menuturkan bahwa PGE sedang mengaspal jalan dari cluster 4 (Matangkuli) ke Pirak Timu sepanjang 6 kilometer. “PGE adalah perusahaan milik aceh yang baru beroperasi satu tahun lebih tidak mungkin dengan serta merta memperbaiki semuanya tentu butuh waktu dan proses,”ucapnya