Home Archives

Diduga Hasil Pungli Dana Desa Oknum Geuchik Setor ke Camat

SHARE |

Aceh Utara –Diduga dengan berbagai dalih agar pengelolaan dana desa aman. Baru-baru ini, diterpa isu Pungutan Liar di Kecamatan Samudra , diduga camat dan Forum Geuchik Kecamatan Samudra Kabupaten Aceh Utara, membuat kebijakan atau kegiatan yang tak pantas dengan meminta uang sejumlah Rp 6,5 juta per desa diduga dilakukan dengan dalih agar pengelolaan dana desa aman dan tidak diperiksa oleh insektorat.

Menurut informasi yang yang bereda dari Grub WhatsApp yang dihimpun Jum’at, (20/05) bahwa Camat dan Forum Geuchik Kecamatan Samudra melakukan pugutipan liar (Pungli) sebesar Rp 6,5 juta tiap desa di Kecamatan Samudra.

Aksi pungutan itu diduga berdalih guna memperkuatkan kapasitas Forum Geuchik Kecamatan Samudra dibidang sosial. Selain itu mirisnya diduga Camat Kecamatan Samudra memgancam para Geuchik apabila tidak menyetor uang, maka segala persoalan di desa jangan lagi mengadu ke Kecamatan.

“T Bustamam, mengancam dan menekan para geuchik yang belum menyetor uang tersebut kepada Sdr Munawar. Apabila “iuran wajib” tidak disetor maka segala persoalan di desa jangan lagi mengadu ke Kecamatan dan dianggap keluar dari jamaah,” dikutip melalui tulisan yang beredar di Grub WhatsApp.

Diduga pengutipan tersebut dilakukan setelah Camat membuat rapat dengan mengundang para geuchik di Aula Kantor Camat Samudera pada bulan Oktober 2020. Hingga bulan Januari 2021, ada 16 Desa yang sudah menyetor uang Rp. 6.500.000 kepada Munawar (red-Forum) baik secara cash maupun transfer ke rekening.

Ketua Forum Geuchik Munawar saat dikonfirmasi menepis jika pungutan sebesar Rp.6,5 Juta per desa. Pihaknya mengaku ada melakukan pungutan tetapi tidak sebesar yang di sebarkan di Grub2 WhatsApp. Pungutan yang di lakukan untuk beberapa kegiatan Forum Geuchik.

“Pungutipan di forum ada “ada” tetapi bukan dana desa yang kami minta melainkan dana pribadi geuchik sendiri pungutipan yang dilakukan atas kesepakatan geuchik dikutip Sebesar Rp.1 Juta dalam jangka satu tahun guna menguatkan kapasitas Forum Geuchik di bidang sosial seperti orang meninggal, orang sakit dan untuk rapat sesama geuchik ,”jelasnya.

Selain itu pihaknya juga mengaku ada melakukan pengutipan uang sebesar Rp 500 Ribu yaitu untuk perlombaan para santri di Kecamatan Samudra yang diserahkan kepada panitia pelaksana kegiaran isadasa ( ikatan santri samudera ).

“Terus kami mengutip uang Rp. 500 ribu guna untuk pengukuhan panitia Baru Mesjid Geudong, supaya Mesjid Gedong di Kecamatan Samudra seperti Mesjid Agung, kutipan tersebut adalah sebuah partisipasi atas kebersamaan dari Geuchik dan masyarakat sekitar tutupnya.(23/5/2021).Saptu.

Camat samudra T Bustaman Saat di konfirmasi mengatakan dalam bahasa Aceh, “Hana Wate, Abeh Batree teuh, Gara Gara Nyan Keluarga loen Malee”.

Terjemahan “Saya tidak ada Waktu , Gara gara isu itu saya dan keluarga malu,” ucap T Bustaman Camat Samudra.(RJ).

Share :

SHARE |

Leave a Comment

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI UNTUKMU