ACEH UTARA – PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang merupakan anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan ekspor perdana 30.000 ton pupuk urea komersil (pupuk non subsidi) ke Srilanka.
Pelepasan ekspor dilakukan langsung oleh Direktur Keuangan & Umum PIM, Rochan Syamsul Hadi dan dihadiri oleh Senior Vice President (SVP) jajaran PIM dengan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19 di Dermaga Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PIM.
Dalam melakukan ekspor ada 3 proses tahapan yang dilalui. Untuk tahap awal, dilakukan pengapalan 11.000 ton yang dimulai pada 5 Maret 2021 dan diperkirakan memakan waktu selama 3 hari. Kemudian untuk tahap kedua ekspor diperkirakan akan dilaksanakan pada 20 Maret 2021 sebanyak 11.000 ton. Selanjutnya sisa 8.000 ton diperkirakan akan diekspor pada pertengahan April 2021.
Saat ini dermaga TUKS PIM memiliki kemampuan menampung kapal berkapasitas bobot mati maksimal 15.000 DWT.
Penjualan pupuk urea komersil ini ke salah satu negara asia tengah, Srilanka, merupakan implementasi program sentralisasi proses bisnis pemasaran yang dicanangkan oleh Pupuk Indonesia sebagai induk Perusahaan. Ke depan, PIM sebagai anak perusahaan Pupuk Indonesia akan bersinergi dengan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia lainnya dalam memasarkan produk sebagai salah satu upaya menjaga ketahanan pangan nasional dan mengembangkan jangkauan korporasi ke pasar global, ujar “ Bakir Pasaman, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero)”.
Direktur Utama PIM, Yanuar Budinorman mengatakan bahwa ekspor Urea komersil (non subsidi) ini merupakan langkah penting bagi Perusahaan untuk terus tumbuh dan bermanfaat bagi negeri.
Selain meningkatkan pendapatan Perusahaan juga akan menambah devisa negara,” kata Yanuar
“PIM berada pada lokasi yang sangat strategis untuk mengekspor produknya karena terletak dipinggir selat malaka yang merupakan jalur lintasan internasional sehingga memudahkan terkoneksi pada jalur perdagangan global dan negara tujuan ekspor,” Ujar Yanuar
Direktur Keuangan & Umum Rochan Syamsul Hadi menjelaskan bahwa kegiatan ekspor akan meningkatkan pendapatan Perusahaan sekaligus membuka jalur perdagangan baru, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
“Dengan produksi pupuk PIM lebih besar dari kuota subsidi pemerintah yang telah ditetapkan, terbuka peluang ekspor untuk PIM. Melalui ekspor ini ke depan akan membuka berbagai peluang baru bagi Perusahaan di sektor komersial dengan memanfaatkan letak geografis yang strategis” terang Rochan.
Direktur Operasi & Produksi Jaka Kirwanto mengungkapkan bahwa dari sisi produksi PT PIM siap untuk merambah pasar ekspor. “Operasional pabrik berjalan dengan lancar dan ketersediaan stok pupuk melimpah sehingga saat ini PT PIM mampu dan siap untuk menjajaki pasar di kawasan regional maupun secara global,” ungkapnya.