Nisam — Rapat umum Warga Desa Ulee Blang Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara, Minggu malam (20/6/21) berujung ricuh. Dua orang warga terlibat cek-cok mulut hingga memicu perkelahian di meunasah setempat.
Kericuhan saat rapat umum di Gampong Ule Blang tersebut lalu di-posting di akun media sosial. Dalam video terlihat beberapa orang terlibat cekcok mulut hingga terjadi aksi tarik menarik hingga nyaris baku hantam. Beberapa warga lainnya terlihat ikut melerai. Video kericuhan itu lalu viral di media sosial.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan pemicu perkelahian karena ketidakpuasan warga terhadap proyek pembangunan jalan pemukimam yang menelan anggaran mencapai Rp500 juta atau tepatnya Rp 499.800.000.
Warga mempersoalkan sisa anggaran dari kegiatan pembangunan jalan yang bersumber dari APBG tahun 2019, mencapai Rp100 juta lebih dan diduga tidak dilaporkan ke dalam buku kas desa.
Menurut sumber media ini, pada tahun 2019 untuk melaksanakan kegiatan fisik berupa pengerasan jalan pemukimam (base B), Geuchik Ule Blang diminta untuk memberikan pekerjaan secara borongan kepada warga. Nilai borongan yang ditawarkan disebut sebesar Rp327 juta meliputi biaya sewa alat berat dan pengadaan material.
Sementara beban pajak dibayar langsung oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) bersama bendahara gampong. Begitu juga upah tenaga harian lepas dibayar oleh pemborong bersama TPK.
Perwakilan warga penerima borongan, Sayuti kepada media ini, Rabu (23/6/21) membenarkan pihaknya meminta pekerjaan itu ke pihak aparatur setempat. Dia membenarkan nilai borongan dan pagu anggaran.
“Benar angkanya seperti yang disebutkan tadi (Rp327 juta-red). Kami meminta pekerjaan itu biar kami yang kerjakan dan kawan-kawan menunjuk saya sebagai perwakilan. Tugas saya menghubungkan tempat alat berat dan memasok material,” kata Sayuti.
Dia menegaskan, nilai borongan pembangunan jalan juga diketahui oleh publik karena pembicaraan dilangsungkan di meunasah setempat.
Jika dikalkulasi dari harga borongan ditambah beban pajak PPn dan PPh (12%) masih terdapat selisih atau sisa anggaran mencapai Rp100 juta.
Hal ini yang kemudian ditagih warga Gampong Ule Blang Nisam.
Rapat pada Minggu malam lalu itu disebut sebagai rapat lanjutan pekan sebelumnya yang juga menemui jalan buntu.
“Kami berharap pihak aparat penegak hukum melakukan audit dan pemeriksaan terhadap penggunaan dana desa di Gampong Ule Blang” ujar sumber media ini.
Geuchik Ulee Blang, Mustafa saat dikonfirmasi membenarkan video kericuhan. Dia mengaku menyesali insiden tersebut. Geuchik Mustafa
membantah pemicu insiden itu seputar pertanyaan mengenai penggunaan dana desa melainkan sentimen pribadi.