Lhokseumawe | Maayarakat Manee Kareung, kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe menilai Wali Kota Lhokseumawe bagai kacang lupa kulitnya.
Hal tersebut disampaikan oleh langsung oleh Ketua Pemuda desa tersebut, Razali menilai Suaidi Yahya sudah lupa akan jasa warga desanya yang pernah memberi tempat mengungsi pada suadi saat masa konflik dimasa Gerakan Aceh Mardeka (Gam).
“Kalo bertemu suiadi tolong tanya apa sudah lupa dengan kampung kami saat bersembunyi masa konflik, ”ucapnya dalam bahasa Aceh melalui Whatsapp Minggu(22/8/2021).
Ia juga menillai suaidi yahya melupakan desa mereka hingga luput dari perhatiannya sehingga tidak ada pembenahan apapun untuk jalan yang sering mereka gunakan.
“Sekarang luput dari perhatian,dia kacang lupa kulit,”ungkapnya lagi dalam bahasa aceh.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bahktiar seorang warga manee kareung, seharusnya desa mereka di perhatikan dan dibenahi di sisi ifrastruktur.
“Seharusnya pak walkot menperhatikan jalan desa kami, ini jangan pun dibenah diperhatikan pun tidak,”ungkapnya.
Ia mewakili masyarakat manee kareung berharap agar Pemko Lhokseumawe memperhatikan keprihatinan yang terjadi di jalan desa mereka dan segera mendapat perbaikan.
Kabag humas Lhokseumawe Marzuki melalui via telepon membantah pernyataan bahwa pemerintah kota Lhokseumawe melupakan dan tidak memperhatikan desa mereka,ia mengatakan setiap perbaikan harus ada perencanaan dan usulan dari pemerintah desa maupun camat.sabtu (28/agustus/2021)
“itu semua harus ada perencanaan dan beberapa tahapan,tapi untuk sementara udah ditangani,”ucapnya.
Sekedar mengingatkan,masyarakat manee kareung memblokade jalan utama yang menghubungkan puenteut dan Line-pipa dalam aksi menunjukkan kekecewaan mereka terhadap pemerintah karena jalan yang rusak parah dan tak kunjung di perbaiki.
Namun pihak Dinas terkait sudah melakukan penambalan darurat terhadap jalan sembari menunggu giliran desa tersebut mendapat jatah perbaikan jalan di tahun 2022.