Mataaceh.com | Menulis ada suatu proses untuk menciptakan suatu catatan yang berupa informasi dengan menggunakan huruf. Menulis sendiri tentu bisa dilakukan oleh setiap orang. Menulis juga berperan penting dalam produktif seseorang. Bagi seorang penulis maka dia bisa disebut orang yang produktif. Oleh karena itu setiap orang tentu bisa menulis tapi belum tentu bisa mengarang sebuah hal menjadi tulisan.
Selanjutnya yaitu dakwah, dakwah sendiri identik dengan umat islam, dakwah yaitu sebuah cara yang disampaikan di depan orang banyak digunakan untuk mengajak orang untuk meyakini dan mengalahkan ajaran-ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah biasanya dilakukan di depan orang banyak, seorang ulama berbicara tentu mengajak umat untuk berbuat kebaikan.
Dakwah didalam dunia digital(media) bisa saja dilakukan dengan tulisan, kita sebagai seorang ulama misalnya yang terampil untuk menulis bisa saja melakukan dakwah dengan tulisan kita. Tidak hanya di Tv saja, di radio, dan lainnya. Dengan perkembangan teknologi maka banyak cara digunakan untuk berdakwah salah satunya adalah media online, cetak dan lainnya.
Didalam agama islam kita dituntut untuk beramal dan berbuat baik terhadap sesama, maka hal ini berdakwah adalah salah satu jalan untuk mendapat ridho dari Allah Swt. Berdakwah tentu mengajak orang untuk berbuat kebaikan. Maka didalam islam tidak ada tuntutan dakwah harus disampaikan didepan orang banyak. Kita tentu menilik contoh dari Nabi Muhammad Saw, karena awalnya beliau berdakwah belum secara terang-terangan, baru setelah pengikut islam banyak maka beliau baru bisa melaksanakan dakwah secara terang-terangan. Sama seperti kita menulis, apabila kita tidak bisa menyampaikan secara langsung maka kita gunakan kemampuan kita dalam menulis untuk mengajak umat ke arah yang lebih baik.
Menulis juga merupakan salah satu cara berdakwah, karena menulis juga merupakan kegiatan untuk mengajak seseorang agar terlihat lebih baik. Berdakwah dan menulis tidak jauh berbeda karena didalam kedua hal ini terdapat sebuah ajaran, pelajaran, ajakan. Tentunya ke arah yang lebih baik. Hubungan yang erat ini kita gunakan untuk mengajak umat misalnya ke jalan Allah Swt. Oleh karena itu menulis sendiri tidak menutup kemungkinan diiringi dengan dakwah.
Kita sebagai umat islam tentunya hidup tidak lepas dari dakwah, maka hal ini kita yang bisa(terampil) dalam menulis maka buatlah tulisan dengan dakwah-dakwah. Contoh tulisannya berjudul “orang-orang yang dirindukan surga Allah swt”. Maka hal ini sama juga dengan dakwah, dakwah bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, begitu juga dengan menulis. Menulis yang mengajak orang ke jalan Allah Swt maka bisa dikatakan menulis sambil berdakwah, karena isi tulisan dan dakwah tersebut hampir sama bedanya yaitu terletak di media yang mengayominya.
Menulis juga merupakan sebuah perilaku untuk mengajak seseorang berbuat baik, seperti hadist tentang dakwah yang memilki arti” Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” (H R Muslim). Kita hidup diiatas dunia tentu dianjurkan untuk berbuat kebaikan. Dalam hal ini menulis juga dianjurkan untuk berbuat tulisan yang baik, karena lebih banyak manfaat serta pengetahuan yang akan diterima oleh seseorang. Maka hadist dakwah juga sesuai dengan menulis. Untuk apa kita menulis kalau tak dibaca orang, sama seperti berdakwah, untuk apa kita berdakwah kalau tak didengar orang.
Maka dari itu berdakwah dan menulis itu mempunyai hubungan. Hubungan ini karena menulis dan berdakwah itu hampir sama bedanya yaitu satu dituangkan dalam buku/kertas dan yang satu disampaikan melalui mulut. Kita apabila terampil dalam menulis gunakanlah tulisan kita mengajak umat ke arah yang lebih baik, sesuai juga dengan hadist dari Rasulullah Saw. Maka dari itu kita menulis tentang islam dan mengajak umat ke arah yang lebih baik sama dengan berdakwah di muka umum. Penulis tentunya mengajak para penulis-penulis agar melakukan dakwah dengan tulisannya.
Penulis : Abdul Jamil Al Rasyid Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand angkatan 2019 berdomisili di Padang Pariaman Sumatera Barat, Santri Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas Patamuan Tandikek