Lhokseumawe, Mataaceh.com | Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, Dr. Danial, M.Ag., menjadi khatib sholat jumat yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo pada saat kunjungan kerja di Lhokseumawe, yang dilaksanakan di Mesjid Al-Muntaha PT.PIM. (10/02/2023).
Dengan bertajuk “Islam, Keberagaman dan Pembangunan”, Dr. Danial, M.Ag membuka khutbah jumat dengan meminjam ungkapan Ibnu Bathutah seorang pengembara Maroko yang sempat singgah di Nusantara.
Indonesia adalah ibarat lempengan surga yang jatuh di atas pangkuan bumi. Negara ini kaya bukan hanya sumber daya alam melainkan juga keberagaman suku, budaya, bahasa dan agama, Ujarnya.
“Bila kita rawat dengan baik, keberagaman ini akan melahirkan kekuatan dan menghasilkan energi pembangunan yang dahsyat dan hebat,” Tambahnya.
Selanjutnya, beliau mengutip firman Allah dalam al-Quran Hud ayat 13, yang mengandung ajaran Allah tentang bagaimana merawat persaudaraan dan menghindari perpecahan. Selain itu juga mencari persamaan akan melahirkan soliditas berbangsa dan bernegara, sementara mengutamakan kepentingan orang lain dan bangsa (negara) di atas kepentingan pribadi dan golongan melahirkan solidaritas. Soliditas dan solidaritas adalah modal utama mewujudkan pembangunan Indonesia tercinta.
“Alhamdulillah masyarakat Aceh perlu bersyukur karena memiliki perguruan tinggi negeri terbanyak ke tiga di seluruh Indonesia. Ditambah dengan berbagai lembaga budaya dan pendidikan di berbagai mesjid, meunasah dan balai pengajian. Pembangunan di bidang ini diikuti oleh fisik-material, hingga sarana digital. Ditambah lagi dengan pembangunan di bidang ekonomi, kesehatan, dan lain sebagainya.” Ujarnya.
Dihadapan Presiden dan seluruh jamaah, beliau menegaskan bahwa semua proses dan hasil pembangunan yang kita nikmati merupakan anugerah Allah atas keberhasilan kita merawat keberagaman, mempererat persaudaraan dan memperkuat spirit kebangsaan. Ini semua terjadi karena kita memiliki nilai-nilai fundamental yang termaktub dalam Pancasila serta spirit dan kaedah berbangsa dan bernegara yang tekandung dalam Undang-undang Dasar 1945 (Usul al-Kulli).
Turut hadir beberapa pejabat negara seperti, Menteri Sekretaris Negara, Menteri dan Wakil Menteri BUMN, Pj. Gubernur Aceh, Sekretaris Daerah Provinsi Aceh, panglima Kodam (Pangdam) Iskandar Muda, Kapolda Aceh, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.