Bireuen – Hangatnya pembahasan mengenai penunjukan Calon Wakil Gubernur Aceh sisa masa jabatan 2017-2022 untuk mendampingi Nova Iriansyah oleh ketua Umum PNA Irwandi Yusuf luar biasa menarik atensi publik, tak terkecuali salah satu politisi yang juga menjabat Wakil Bendahara DPA Partai Aceh, Edi Saputra alias “Edi Obama”.
Edi Obama menilai, penunjukkan saudara Sayuti Abu Bakar SH, MH., sebagai Cawagub oleh PNA sudah sesuai dengan mekanisme partai.
Bagi pihak yang melakukan protes terhadap keputusan penunjukan tersebut dengan membentuk opini yang menyesatkan di media itu adalah suatu bentuk sikap ketidakpuasan.
“Sikap tidak puas seperti yang telah dilakukan oleh Sdr MTA, ketika bukan dia yang ditunjuk langsung membuat opini sesat. Padahal publik tahu bahwa dia tidak termasuk di dalam petinggi bahkan bukan pula pendiri PNA. Hebatnya lagi, didalam suksesi dan pemenangan Irwandi-Nova pada Pilkada silam pun dia tidak terlibat sama sekali,” ungkap Pria yang juga ketua PMI Kabupaten Bireuen.
Masih menurut Obama, bila ditinjau dari satu sisi lain, terdapat kubu KLB PNA yang juga keberatan atas penunjukan tersebut pun mempunyai sikap yang aneh, tanpa sisadari ketika mereka keberatan, berarti secara otomatis mengakui bahwa kepengurusan PNA yang sah adalah yang berada dibawah Irwandi Yusuf.
Alangkah etis jika mereka bersikap diam dan tidak membentuk opini sesat.
“Saya sendiri sebagai pihak luar PNA melihat penunjukan sdt Sayuti merupakan hal yang tepat, konon jika dilihat dari segala pengorbanannya, kapasitas, integritas dan loyalitas, baik terhadap Bang Wandi (Irwandi Yusuf-red) dan PNA. Saya juga mempunyai kapasitas untuk menyampaikan pendapat, dikarnakan saya merupakan salah satu tim resmi pemenangan Irwandi-Nova, sekaligus merangkap donatur, walaupun sampai sekarang belum ada penyelesaian tentangnya,” beber Edi Saputra.
“Besar harapan saya kepada teman-teman yang berbeda pendapat mengenai penunjukan calon Wagub oleh PNA untuk dapat menahan diri atas hal-hal yang justru dapat merugikan diri sendiri, Terima kasih,” tandasnya.