Lhoksukon — Mataaceh.com | Sejak diresmikan operasionalnya oleh Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib (Cek Mad) pada Juni 2022 lalu, fasilitas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Muchtar Hasbi terlihat masih belum memadai dan layak dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Aceh Utara, khususnya di wilayah timur kabupaten tersebut.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Aceh Utara, Adni Fajri M.Sos. Ia menyoroti sarana dan prasarana kesehatan di RSUD yang berlokasi di kawasan Desa Alue Mudem, Kecamatan Lhoksukon itu masih jauh dari kata layak.
“Padahal, rumah sakit dr. Muchtar Hasbi adalah ikon layanan kesehatan masyarakat Aceh Utara. Satu-satunya rumah sakit umum yang terletak dalam wilayah Aceh Utara, namun pemerintah kesannya kurang peduli terhadap fasilitas dan pelayanannya. Seharusnya pemerintah Aceh Utara memprioritas RSUD dr. Muchtar Hasbi dengan baik dan benar,” kata Adni kepada media ini.
“Sayang masyarakat, khususnya daerah tengah dan ujung timur harus rujuk ke Kota Lhokseumawe dengan jarak tempuh yang jauh. Sering kita dengar keluhan dan jeritan rakyat ketika harus berobat terkendala jauh ada yang dekat fasilitas tidak memadai, jangan sampai kita berobat untuk sehat tapi malah tambah sakit,” sambungnya.
Adni menyayangkan pelayanan pada fasilitas kesehatan yang mulai dibangun mulai tahun 2019 dengan nilai kontrak Rp40,2 miliar ini tak kunjung memadai, apalagi lengkap.
“Miris melihat pelayanan di rumah sakit ini, padahal jika dilihat dari bangunannya sudah cukup baik, jika dilihat dari depan terlihat megah, tapi dari informasi yang kami terima fasilitasnya tidak memadai,” ungkapnya.
“Contohnya saja sarana air bersih, seharusnya ini dibenahi agar pasien yang menjalani rawat inap bisa menggunakan kamar mandi, ini masih bermasalah,” tambahnya.
fasilitas ruangan layanan rawat inap belum semuanya berfungsi dengan baik, padahal di kompleks rumah sakit setidaknya ada beberapa gedung.
“Jika kita perhatikan yang berfungsi hanya gedung UGD dan satu ruangan rawat inap, padahal rumah sakit ini sudah Tipe D. Padahal kalau merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit Pasal 17 Ayat 4, Kelas D ini merupakan Rumah Sakit umum yang memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit lima puluh buah,” bebernya.
Menurutnya, fasilitas jumlah tempat tidur ini sangat membantu warga di wilayah timur Aceh Utara untuk yang rawat inap. “Aceh Utara ini kan luas ya, bayangkan saja yang tinggal di ujung timur Aceh Utara seperti Kecamatan Langkahan, kalau harus menjalani rawat inap ke RSU Cut Meutia di Buket Rata Lhokseumawe, padahal rata-rata mereka pengguna BPJS untuk warga kurang mampu,” katanya.
Lebih jauh Adni menyebut bahwa bangunan RS seluas 5.000 meter persegi di atas areal yang mencapai 8 hektare itu belum memiliki fasilitas laboratorium.
“Padahal kita tahu, rumah sakit tipe D juga menampung pelayanan rujukan dari Puskesmas, tapi informasinya di rumah sakit dr. Muchtar Hasbi belum ada fasilitas medis laboratorium. Nah, sekarang bagaimana mendiagnosis penyakit pasien kalau tidak ada lab, ini kita belum bicara fasilitas sarana ibadah seperti mushalla dan lainnya ya,” tuturnya.
Adni berharap Pemkab Aceh Utara sebagai pemilik RSUD dr. Muchtar Hasbi menunjukkan keseriusan dalam memberikan kemudahan akses layanan kesehatan kepada masyarakat Aceh Utara. “Nama dr. Muchtar Hasbi yang dipilih sebagai nama rumah sakit seharusnya menjadi perhatian khusus, beliau ini kan tokoh perjuangan Aceh dari Geudong, Samudera, beliau ini seorang dokter juga pejuang,” tambahnya lagi.
Rumah sakit ini sudah berumur dua tahun lebih, tentunya kita berharap pemerintah Aceh Utara serius melengkapi fasilitas di rumah sakit ini.
Dua tahun lebih sejak peresmian RSUD belum mempunyai fasilitas yang memadai baik itu Lab atau dokter spesialis dan pengelolaannya juga kesan seperti main-main. Seharusnya pemerintah Aceh Utara lebih serius dalam menangani kesehatan demi keberlangsungan hidup rakyatnya yang sehat.
“Kita meminta kepada anggota DPRK dan Bupati terpilih nantinya
untuk lebih serius dalam hal menanggani infrastruktur kesehatan masyarakat dengan itu anggarkan APBK semaksimal mungkin dan terus kawal sampai selesai supaya tidak ada lagi Indikasi korupsi,” Sambungnya.
Dengan adanya dukungan dari semua pihak maka akan terbentuknya Indonesia emas seperti yang bapak presiden H. PRABOWO sampaikan.
Sementara itu Direktur RSUD Muchtar Hasbi tidak menjawab +62 811-6706-xXx panggilan telpon media ini.